Sisi Lain Megapolitan
Kisah Asep, Suku Baduy Luar yang Belasan Tahun Keliling Jualan Madu: Pilih Bermalam di Pos Polisi
Kisah Asep, Suku Baduy Luar Yang Belasan Tahun Jualan Madu: Pilih Bermalam di Pos Polisi Hingga Jago Main Sosmed.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
"Biar aman saya numpang tidur di pos polisi. Paling ditanya dari Baduy mana doang, setelahnya kita dipersilakan untuk tidur," katanya.
Masjid dan pos polisi selalu menjadi pilihannya. Meskipun berbeda kepercayaan, Asep selalu meminta izin kepada marbot masjid untuk bermalam di lokasi.
"Kadang saya ke masjid juga. Di pinggirannya aja numpang tidur. Pas dikasih ya saya tidur," katanya.
Main sosmed
Dibalik pilihannya untuk bermalam di pos polisi dan masjid, Asep sebenarnya memiliki alasan lain.
Selain untuk menjaga keamanan untuk dirinya sendiri, ia memilih dua lokasi itu juga untuk menjaga barang bawannya seperti handphone atau telepon genggam.
Sekalipun ia berasal dari suku Baduy Luar, Asep rupanya aktif berselancar di dunia maya seperti Facebook.
Untuk type handphone yang dibelinya pun sudah mengikuti perkembangan zaman dan merupakan handphone android.
Disela perbincangan dengan TribunJakarta.com, sesekali Asep terlihat membuka pesan whatsapp.
"Ini lagi kabari istri," ujarnya.
Meskipun tak mengenal pendidikan, Asep menuturkan sempat belajar huruf dan pelajaran umum lainnya dari rekannya yang berprofesi serupa.
Tak hanya itu, Asep juga sering kali meminta diajari soal bermain gadget kepada orang-orang yang ditemuinya saat beristirahat disela berdagangnya.
"Saya bisa main hp pokoknya dari tahun 2015. Nah di situ saya minta diajari aja sama teman dan orang-orang. Sekarang sih sudah bisa, tapi enggak secanggih orang kota. Tapi main FB sama WA ya sudah bisa," tandasnya.