Ada Murid SD Kelaparan hingga Pingsan saat Ucapara, Disdik DKI Jakarta Akui PMTAS Belum Merata
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengakui, program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) belum bisa dirasakan manfaatnya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Suharno
Guru-guru akhirnya urunan menggunakan uang pribadi untuk menyuguhkan teh manis dan roti sebagai pengganjal perut siswanya yang lapar.
"Setiap upacara ada 9-10 murid yang enggak kuat lalu dibawa ke UKS. Murid yang pingsan sekitar 2 orang setiap upacara," tuturnya.
Sudarto menuturkan nyaris seluruh muridnya berasal dari keluarga tidak mampu.
Mereka berhak atas kartu Jakarta pintar (KJP).
"Sebanyak 90 persen penerima KJP. Kebanyakan orang tua murid bekerja sebagai buruh, ibunya buruh cuci," kata dia.
"Bapaknya buruh serabutan, ada yang sopir angkot, satpam," tuturnya.