Kisah Lansia 72 Tahun Hidup Seorang Diri di Kuburan Brebes, Beratap Terpal Beralas Tanah
Di atas lahan makam itu, Saudi membuat gubuk berukuran 3x4 meter dari kayu yang dikelilingi plastik terpal.
TRIBUNJAKARTA.COM -Potret warga miskin masih banyak dijumpai di berbagai pelosok di Kabupaten Brebes.
Di antaranya di Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes.
Yaitu Saudi, warga RT 2 RW 1 Desa Songgom Lor.
Lansia 72 tahun tersebut hidup seorang diri dalam gubuk di atas lahan makam desa.
Di atas lahan makam itu, Saudi membuat gubuk berukuran 3x4 meter dari kayu yang dikelilingi plastik terpal.
Bagian atap ditutup asbes bekas sedangkan lantai rumah masih berupa tanah.
Untuk penerangan, Saudi hanya menggunakan lentera dengan bahan bakar minyak.
Di gubuk itu, Saudi melakukan aktivitas setiap harinya mulai memasak hingga tidur.
Sebenarnya, Saudi memiliki tiga orang anak dari istrinya yang sudah meninggal, Wasri.
Ketiganya yaitu Daeli (29), Tarmidi (26) dan Tarjani (23).
Dari ketiga anaknya itu, Tarjani yang paling sering membantunya.
"Kalau di lokasi ini baru 2 bulan. Sebelumnya di sebelah timur sana, tidak jauh. Di sana, saya sudah tinggal 20 tahun. Kemudian baru pindah ke lahan ini," kata Saudi, saat ditemui di rumahnya, Kamis (30/1/2020).
Ketiga anaknya juga tinggal di desa tersebut.
Saudi bisa saja tinggal di rumah salah satu anaknya.
Namun, ia memilih hidup sendiri dan terpisah dari anaknya karena tak ingin menambah beban.
Pasalnya, kata Saudi, kondisi ekonomi keluarga anak-anaknya juga tergolong miskin.
"Kalau saya ikut mereka, malah bikin beban. Untuk makan keluarga mereka sendiri dan keluarga juga masih susah."
"Rumah di sana juga sangat sempit. Mendingan hidup sendiri di sini," tuturnya.
Untuk bertahan hidup seorang diri, Saudi melakukan berbagai pekerjaan.
Mulai mengumpulkan kayu untuk dijual, menjadi tukang pijat, hingga membersihkan makam.
"Kalau membersihkan makam itu Kamis malam Jumat Kliwon paling banyak permintaan. Lumayan hasilnya, upahnya bisa dapat Rp 20 ribu kadang juga cuma Rp.10 ribu. Tergantung orangnya," imbuhnya.
Sekretaris Desa Songgom Lor, Hasyim Asyari mengungkapkan, sebagai warga Desa Songgom Lor, Saudi memang belum pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah.
Termasuk belum pernah tersentuh bantuan berupa BPJS PBI maupun KIS.
"Benar dia itu warga kami berdasarkan KK, KTP dan dokumen dokumen kependudukan yang ada. Setahu kami memang Pak Saudi belum pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah," ungkapnya.
Terkait bantuan bedah rumah tak layak huni (RTLH), kata Hasyim, juga belum pernah diterima Saudi.
Terlebih dengan kondisinya yang sekarang yaitu menempati lahan makam, pihaknya pun tak bisa mengikutkannya dalam program RTLH baik dari desa maupun pemerintah kabupaten.
"Lahan yang ditempati itu kan lahan makam, bukan lahan pribadi. Jadi tidak bisa kami usulkan untuk menerima RTLH. Kalau bantuan lainnya, akan kami upayakan," ucapnya. (M Zainal Arifin)