Mantan Istri Sule Meninggal

Fakta-fakta Penyebab Kematian Lina Karena Penyakit Kronis, Rizky Febian Disentil Dokter Begini

Meninggalnya Lina Jubaedah ini sempat menjadi tanda tanya besar bagi kerabat dan keluarganya.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Suharno
KOLASE YOUTUBE SULE CHANNEL/Instagram @rizkyfbian
Fakta-fakta Penyebab Kematian Lina Karena Penyakit Kronis, Rizky Febian Disentil Dokter Begini 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus kematian Lina Jubaedah, mantan istri Sule akhirnya terkuak. Pihak kepolisian merilis hasil autopsi ibunda Rizky Febian pada Jumat sore (31/1/2020).

Meninggalnya Lina Jubaedah ini sempat menjadi tanda tanya besar bagi kerabat dan keluarganya.

Butuh waktu hampir tiga minggu untuk polisi menguak fakta sebenarnya di balik kematian Lina Jubaedah.

TONTON JUGA:

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga memaparkan, Lina Jubaedah meninggal dunia bukan karena tindak kekerasan.

Ibunda Rizky Febian itu tutup usia karena penyakit yang diidapnya.

Penyebab Kematian Lina Jubaedah Bukan Pembunuhan, Sule Bongkar Isi Pesan WA dengan Putri Delina

"Sebagai kesimpulan, setelah dilakukan pemeriksaan autopsi dan laboratorium forensik dapat dijelaskan bahwa kematian saudari Lina Jubaedah, bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh saudara Lina, akan tetapi akibat penyakit," tegas Saptono.

Disebutkan, Lina memiliki penyakit darah tinggi atau hipertensi yang kronis.

Hasil Autopsi, Tidak Ada Tindak Pidana dalam Kematian <a href='https://jakarta.tribunnews.com/tag/lina-jubaedah' title='Lina Jubaedah'>Lina Jubaedah</a>

Selain itu, ia juga disebut mengalami luka pada selaput lendir lambung. Penyakit lain yaitu ditemukan pembesaran pada organ jantung dan gangguan pada saluran empedu.

"Adanya gambaran penyakit hipertensi yang kronis, kemudian adanya luka pada selaput lendir lambung, adanya batu empedu pada saluran batu empedu, ada pembesaran pada organ jantung," imbuh Saptono.

TERUNGKAP Hasil Autopsi Lina Jubaedah, Teddy Akan Ketemu Sule & Rizky Febian

Lebih lanjut, Saptono memaparkan, dari hasil autopsi terhadap tubuh Lina pada 9 Januari dengan membongkar makamnya, ‎diketahui sejumlah fakta.

"Pada pemeriksaan organ dalam ditemukan gambaran penyakit darah tinggi kronis. Hipertensi, batu pada saluran empedu dan tukak lambung yang luas," beber Saptono.

Kemudian, berdasarkan hasil pemeriksaan distopatologi, ditemukan adanya tukak lambung.

Setelah hasil autopsi Lina diumumkan, Tedy Pardiyana mengatakan dia berencana bertemu dengan <a href='https://jakarta.tribunnews.com/tag/rizky-febian' title='Rizky Febian'>Rizky Febian</a> dan <a href='https://jakarta.tribunnews.com/tag/sule' title='Sule'>Sule</a>.

Ditemukan gambaran penyakit hipertensi kronis kemudian perbendungan pembuluh darah di paru, tidak ada penyakit hati kronis.

Lalu, tidak ditemukan penyumbatan pembuluh darah dan tidak ada serangan jantung akut karena jantung sudah mengalami pembusukan.

"Pada pemeriksaan toksikologi, tidak ditemukan zat beracun. Sebagai kesimpulan, setelah pemeriksaan autopsi dan laboratorium forensik, dapat dijelaskan saudari Lina Jubaedah kematiannya bukan karena adanya kekerasan maupun racun pada tubuh saudari Lina," aku Saptono.

Mama Amy Batal Nyusul ke Paris Karena Wabah Virus Corona, Raffi Ahmad Gebrak Meja Salahkan Sosok Ini

‎Berdasarkan pemeriksaan saksi dan alat bukti termasuk hasil visum et repertum, maka penyidik memutuskan bahwa peristiwa kematian Lina pada 4 Januari, bukan tinda pidana.

"Hasil penyelidikan dan penyidikan serta alat bukti yang didapat berdasarkan laporan saudara Rizki Febian terkait dugaan tindak pidana pembunuhan Pasal 338 juncto Pasal 340 KUH Pidana tentang pembunuhan berencana, dinyatakan tidak terbukti karena peristiwa itu bukan tindak pidana," tegas Saptono.

Penjelasan Luka Lebam

‎Penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung memastikan tidak ada perbuatan pidana di balik kematian Lina Jubaedah, mantan istri komedian Sule.

Kepastian itu didapatkan setelah dilakukannya autopsi, sebagai tindak lanjut dari pelaporan Rizky Febian, anak Sule dan Lina Jubaedah, pada 6 Januari.

Dalam laporannya, Rizky Febian menyebut ada kejanggalan pada tubuh Lina, ditemukan seperti lebam.

Lantas, bagaimana maksud dari lebam yang dimaksud Rizky Febian di laporannya?

Cara Mudah Kirim Pesan WhatsApp Tanpa Harus Simpan Nomor Kontak Terlebih Dahulu

Dokter spesialis forensik RS Sartika Asih, dr Fahmi Arif mengatakan, ada pemahamanan yang salah terhadap lebam.

"Lebam diartikan secara salah. Mungkin dipikir lebam akibat kekerasan sehingga kita mengartikan lebam itu memar," ujar Fahmi di Mapolrestabes Bandung, Jumat (31/1/2020).

Kata kunci lebam dalam kasus ini jadi pemantik adanya dugaan tindak pidana pembunuhan pada kematian Lina.

Suami Lina, Tedy Pardiyana, jadi bulan-bulanan karena sosok yang disalahkan dalam kematian Lina.

Perkembangan laporan <a href='https://jakarta.tribunnews.com/tag/rizky-febian' title='Rizky Febian'>Rizky Febian</a> terkait kematian Lina.

"Padahal sangat beda. Lebam itu normal pada orang mati. Timbul 20-30 menit pascakematian. Kenapa lebam, karena ada daerah yang dialiri pembuluh darah kaviler namun berhenti darahnya karena sudah mati," ujarnya.

"Kondisi itu memberi pewarnaan pada kulit, normalnya red purple atau merah keunguan dan akan jadi gelap kalau ada mekanisme hipoksia. Artinya, sebelum mati, kadar oksigen sedikit dan karbondioksida meningkat," ucapnya.

Fahmi kemudian menjelaskan pengertian memar secara medis.

Prostitusi Anak di Apartemen Kalibata City Terkuak: Tarif Mulai Rp 350 Ribu, Korban Disiksa

"Memar (yang) itu karena pecahnya pembuluh darah di bawah jaringan kulit yang biasanya disebabkan kekerasan. Dan pengaturannya berbeda antara lebam dan memar. Pada memar, memang ada darah keluar di bawah kulit sedangkan lebam darahnya berhenti di pembuluh darah," ujar Fahmi.

Biasanya, lebam tersebut memang akan muncul di sejumlah bagian tubuh seperti pada sekitar wajah hingga dada.

"Kalau ada hipoksia bisa tampak di bibir bahkan di kuku. Jadi pada jenazah ini tidak ada memar karena kekerasan. Fakta itu diketahui setelah pemeriksaan di sistem patologis, yakni melihat apakah ada resapan darah atau darah yang keluar dari pembuluh darah di daerah jaringan kylit, ternyata itu tidak ada. Jadi lebam ini bukan memar, normal terjadi pada orang meninggal," ucap dia.

Tutup kasus kematian Lina

Polisi menutup kasus kematian Lina Jubaedah, mantan istri komedian Entis Sutisna alias Sule.

Keputusan itu dibuat setelah hasil autopsi jenazah Lina menunjuklan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh ibunda dari Rizky Febian itu.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan kematian Lina bukan karena dugaan pembunuhan, seperti yang dilaporkan Rizky Febian.

Dari hasil pemeriksaan autopsi, diketahui Lina mengalami gangguan pada lambungnya.

"Adanya tukak lambung yang luas dan adanya batu empedu pada saluran empedu yang dapat menimbulkan nyeri hebat dan menimbulkan gangguan irama jantung, sebagai penyebab kematian. Untuk itu, kasus ini ditutup," ujar Erlangga saat jumpa pers di Polrestabes, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (31/1/2020).

Polisi pun, ujar Erlangga, tidak mendapati adanya tanda-tanda kekerasan dan kandungan zat beracun dari tubuh korban.

"Peristiwanya itu bukan sebagai tindak pidana," katanya.

Pada laporan ini, polisi telah melakukan pemeriksaan pada total 25 orang saksi, termasuk Rizky Febian sebagai pelapor, Putry Delina Andriany Sutisna anak kedua Sule dan Lina, serta Tedy Pardiyana suami Lina. (tribunjakarta/tribunjabar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved