Sisi Lain Metropolitan
Lulusan Pilot Jadi Petugas Kebersihan, Habibi Sering Tidur di Kelurahan Lebak Bulus Karena Ini
Banyak waktu Habibi curahkan sebagai Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum ( PPSU) di Kelurahan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Banyak waktu yang dicurahkan saat bekerja sebagai Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum ( PPSU) di kelurahan.
Hal itu dirasakan betul oleh Khairil Habibi (26), Petugas PPSU Kelurahan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Sebab, pria lulusan pilot dari sekolah penerbang ternama itu, sering menginap demi mengemban tugas di Kantor Kelurahan.
"Sering menginap di kelurahan. Kerja lembur. Saya kan di sini bantu mendesain dan buat laporan di kelurahan," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (4/2/2020).
Paling lama, Habibi bisa menginap hingga dua hari di Kelurahan demi menyelesaikan tugas.
Pria yang bisa mengemudikan pesawat Cessna dan helikopter itu tak ingin setengah-setengah dalam mengerjakan tugas.
• Lampaui Passing Grade Tapi Tak Yakin Lolos SKB CPNS 2019? Simak Nilai Tes SKD Pesaing Kalian di Sini
• Wajibkah Peserta CPNS 2019 Memakai Sepatu Pantofel saat Mengikuti Tes SKD? Begini Penjelasan BKN
"Saya enggak mau menunda-nunda pekerjaan, kalau bisa lembur dikerjain sekarang," lanjutnya.
Tak hanya sering tidur di Kantor Kelurahan, Habibi juga pernah bermalam di lapangan kala membantu warga yang dilanda musibah banjir di permukiman.
"Pas awal Januari kemarin kan banjir, saya pernah tidur di RPTRA demi membantu warga saat banjir," sambungnya.
Enggan Melamar Jadi Pilot Lagi
Khairil Habibi (26) enggan terjun kembali menjadi seorang pilot bila ada lowongan di maskapai penerbangan.
Habibi beralasan ia sudah tak mampu lagi bersaing dengan banyaknya lulusan pilot setiap tahunnya.
Ia juga tak menjamin seseorang yang lulus dari sekolah penerbang bisa menjadi pilot di maskapai penerbangan.
Nyatanya, banyak teman-teman seangkatannya yang menganggur selepas lulus.
"Saya tidak mampu bersaing karena per tahunnya banyak sekali lulusan. Dan banyak sekali juga yang menganggur," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (4/2/2020).
Namun, ia masih mempertimbangkan bila ada tawaran untuk bekerja sebagai pemandu pesawat atau marshaller.
Bikin Skripsi Sebelum Keluar
Ia memilih untuk bekerja sementara waktu sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pria yang pernah mengemban pendidikan di salah satu sekolah penerbangan ternama di Indonesia itu, masih kuliah jurusan hukum.
Rencananya, ia ingin mengambil skripsi dengan topik yang berkenaan tentang salah satu Perda DKI.
"Saya sementara aja kerja di PPSU sembari menyelesaikan kuliah," ungkapnya.
Ide penelitiannya mengenai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah.
Dalam Perda tersebut, pelanggar yang tertangkap basah membuang sampah di lingkungan dapat diganjar denda Rp 500 ribu.
Namun, realitasnya berbanding terbalik.
"Ketika pelanggar itu ditangkap terus dibawa ke kelurahan hanya dicatet sesuai KTP kemudian dilepas," katanya.
Punya Bisnis Sampingan
Selain itu, Habibi tak hanya bekerja sebagai petugas PPSU. Ia juga memiliki sejumlah bisnis sampingan.
Penghasilannya tak hanya ditopang dari seorang petugas kebersihan semata, melainkan dua bisnis yang sedang ditekuninya.
"Saya masih ada dua usaha, usaha laundry dan sejumlah tempat jus," sambung pria yang bisa mengemudikan pesawat cessna dan helikopter tersebut.
Dalam hidup, lanjut Habibi, ia tak hanya bekerja melainkan juga berbisnis.
"Bukan hanya kerja, tp harus punya bisnis lain buat pegangan dalam hidup. Boleh jadi pekerja, tapi minimal juga harus punya bisnis," katanya.