Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Kru Kapal dari China Dilarang Masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok
Wabah virus corona yang belakangan menggemparkan dunia menimbulkan dampak tersendiri di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Wabah virus corona yang belakangan menggemparkan dunia menimbulkan dampak tersendiri di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dampaknya, awak kapal berbendera China dilarang untuk masuk ke kawasan pelabuhan di pesisir Ibukota tersebut.
Manager Corporate Affairs Jakarta International Container Terminal (JICT) Indira Lestari mengatakan, pelarangan awak kapal asal China untuk masuk ke pelabuhan sudah dimonitor otoritas setempat.
Petugas dari Kantor Karantina Pelabuhan (KKP) serta Otoritas Pelabuhan, kata Indira, sudah datang ke JICT untuk memastikan hal itu.
"(Mereka) mengecek bahwa para kru kapal, khususnya mereka yang baru datang dari kapal-kapal berbendera Tiongkok itu dipastikan tidak turun ke dalam pelabuhan," jelas Indira, Kamis (6/1/2020).
Indira mengatakan, pelarangan itu sudah berjalan sejak akhir Januari 2020 lalu.
Sementara pengecekan ke JICT sebagai perusahaan pengelola peti kemas, dilakukan tiga hari lalu.
"Benar-benar dijalankannya sekitar bulan lalu. Tiga hari yang lalu lah, KKP dengan Otoritas Pelabuhan dengan Kesyahbandaran ke JICT untuk memastikan itu sudah dijalankan," ucap Indira.
Menurut Indira, awak kapal berbendera China hanya diperbolehkan beraktivitas di atas kapal mereka.
Kemudian, KKP akan naik ke kapal-kapal tersebut untuk mengecek kesehatan awak kapal.
"Karantina naik duluan ke atas kapal, dilakukan thermal check jadi mereka nggak boleh turun ke bawah," jelas Indira.
Sementara itu, terkait impor barang, Indira menambahkan bahwa saat ini belum ada pembatasan khusus.
Barang-barang impor dari China masih bisa masuk dan distribusikan ke Indonesia.
"Kita nggak melihat begitu banyak perubahan, belum ada pembatasan yang berarti. Mostly sekarang masih terkait sama Chinese New Year sebenernya. Jadi memang belum terlalu berimpact," kata dia.