Kisah Musela Carentia, Mahasiswa Asal Bekasi Kehabisan Makanan Saat Terisolir di Kota Wuhan

Caren sapaan akrab Musala Carentia, kata Nur Laila ibunya, sempat mengalami kehabisan logistik makanan saat terisolir di Kota Wuhan, Tiongkok.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Nur Laila (40), orangtua Musela Carentia mahasiswi asal Bekasi yang sempat terisolir di Kota Wuhan China. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG SELATAN - Musela Carentia (19), mahasiswa asal Kabupaten Bekasi, merupakan satu dari 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang hingga kini masih dikarantina di Pulau Natuna usai dievakuasi dari Kota Wuhan China.

Nur Laila (40), orangtua Musela ketika dijumpai di kediamannya, Jalan H. Jamil, Kampung Serang, RT04/01, Desa Serang, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, menceritakan pengalaman anaknya terkurung di kota yang terserang virus corona.

Caren sapaan akrab putrinya, kata Nur Laila, sempat mengalami kehabisan logistik makanan saat terisolir di Kota Wuhan.

"Anak saya sempat enggak makan seharian karena kehabisan makanan, jadi waktu itu dia belum siapin persediaan makanan," kata Nur Laila di Bekasi, Kamis, (6/2/2020).

Anaknya ketika baru-baru kebijakan isolasi Kota Wuhan diberlakukan otoritas China, masih mengandalkan makanan jadi yang dijual di kantin kampus.

"Dia sempat bilang kantin kampus udah tutup, sampai enggak makan seharian waktu itu," ujarnya.

Dari situ, Nur Laila lalu memberitahukan putrinya agar menyiapkan persediaan logistik makanan berupa beras dan telur.

"Saya langsung bilang ke dia, teteh (panggilan orangtua ke Caren) beli beras sama telur yang banyak biar kira-kira cukup dua minggu karena waktu itu belum tahu kapan dievakuasi kan," jelas dia.

Caren kemudian menuruti arahan ibunya, KBRI di China kala itu juga tidak bisa berbuat banyak. Anaknya kata Laila, sempat dikirimkan uang saku untuk membelu persediaan makanan.

"KBRI di sana enggak bisa kirim bantuan makanan, akhirnya anak saya dikasi uang saku, dia belikanlah stok makanan telur sama bawang itu dia beli buat makan," jelasnya.

Senin Depan, Aulia Kesuma Dalang Pembunuhan Ayah-Anak Jalani Sidang Perdana

Bubur Pecinan Berbeda dengan Bubur Sukabumi, Hal Ini yang Paling Membedakan

Lela bersyukur putrinya bisa bertahan selama terisolir di Kota Wuhan. Hampir setiap hari sejak wabah virus corona menyerang, dia selalu cemas memikirkan kondisi anak sulungnya.

"Cemas waktu masih di sana, Alhamdulillah baik-baik aja sampai di Natuna selama juga kasi kabar baik-baik aja, kami masih nunggu sekarang kan rencana dua minggu di sana (Natuna), imbuhnya.

Adapun Caren merupakan mahasiswi Universitas Mercu Buana Jakarta yang sedang menjalani program pendidikan di Wuhan University of Technology sejak enam bulan silam.

Rencananya, dia berada di Kota Wuhan, China sampai pertengahan 2020 mendatang, bersama dua rekan satu kampusnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved