Food Story
Menyantap Bubur Cap Tiger di Jakarta Selatan: Rasa Khas Kaldu Jadi Kunci Kelezatan
John mengatakan kaldu ayam diolah selama sekira 8 jam untuk menghasilkan cita rasa yang nikmat.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Cita rasa Bubur Cap Tiger mengingatkan akan deretan tempat bubur khas Pecinan di Mangga Besar, Jakarta Pusat.
Bukan sembarang menghasilkan bubur ala kadarnya, Bubur Cap Tiger mengedepankan rasa.
Gurihnya bubur ini tercipta dari konsistensi dalam proses memasak yang tak sebentar. Bahkan, menguji kesabaran dalam setiap adukannya.
Maka tak heran, rasa dari semangkuk bubur sederhana ini bukan hanya mengenyangkan.
Namun, memberikan sensasi yang berbeda dalam setiap suapannya.
TribunJakarta.com menyambangi tempat Bubur Cap Tiger yang beralamat di Jalan Cikajang, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Di sana, John Darmawan (33), salah satu pemilik dari Restoran Bubur Cap Tiger menjelaskan seputar restorannya yang baru berdiri sekira satu tahun silam.
Bubur Cap Tiger menyediakan bubur klasik Cina dengan empat varian bubur.
Bubur polos, bubur ayam, bubur ikan dori dan bubur beras merah.
Menurut John, pengolahan bubur yang tak sebentar membuat buburnya istimewa.

Kaldu Jadi Kunci
Hal utama yang harus diperhatikan kala mengolah bubur adalah kaldu.
Kaldu memengaruhi rasa dari bubur yang dihasilkan.
Manis Gurih Bebek Bacem Perdikan Yang Tersembunyi di Gang Sempit Kota Jakarta |
![]() |
---|
Puluhan Makanan Autentik Asal Bali Disuguhkan di Festival Kuliner Serpong |
![]() |
---|
Segarnya Asem-Asem Koh Liem Kuliner Legendaris Semarang Sejak 1978 |
![]() |
---|
Pecinta Kuliner Wajib Datang ke Asian Street Food Festival Margo City Mall |
![]() |
---|
Kisah Resep Jadul Restoran Huize Trivelli Tanah Abang, Tempati Rumah Peninggalan Nyonya Belanda |
![]() |
---|