Formula E

Pemerintah Pusat Larang Pergelaran Formula E di Monas, Anies Baswedan Lapor FIA

Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka melarang penggunaan Monas untuk pergelaran Formula E.

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Istimewa/Facebook Anies Baswedan
Jakarta akan menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E pada 2020 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka melarang penggunaan Monas untuk pergelaran Formula E.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Setya Utama mewakili Menteri Sekretaris Negara Pratikno selaku Ketua Komisi Pengarah.

"Formula E nanti saya sampaikan rapat Komrah (Komisi Pengarah), bahwa Komrah tidak menyetujui apabila dilaksanakan di dalam area Monas dengan banyak pertimbangan. Di sana ada cagar budaya, ada pengaspalan dan lain-lain," ujar Setya di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Dilansir dari Kompas.com, Setya mengatakan, pergelaran Formula E diizinkan jika berlangsung di kawasan di luar Monas sehingga tak mengganggu cagar budaya.

Namun, untuk saat ini, Komisi Pengarah belum membahas pelaksanaan Formula E di kawasan Jalan Medan Merdeka.

"Diizinkan tapi di luar kawasan Monas. Secara tertulis belum (diputuskan), kan baru selesai dibicarakan sore ini (revitalisasi Monas)," kata Setya Utama.

Anies panggil FIA ke Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan ajang balap Formula E tetap akan dilangsungkan di ibu kota pada Juni 2020 mendatang.

Terkait dengan larangan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) untuk menggunakan kawasan Monas sebagai lintasan balap, Anies mengatakan, pihaknya kini tengah mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Guna merancang lintasan balap atau sirkuit baru, Anies pun langsung memanggil FIA, selaku pencetus Formula E.

Adapun tujuan dari pemanggilan tim khusus dari FIA yang bermarkas di Jenewa, Swiss ini ialah untuk membantu Pemprov DKI Jakarta merancang lintasan balap baru.

"Sore ini tim mereka sudah dalam perjalanan ke Jakarta untuk menentukan lokasi baru," ucapnya, kamis (6/2/2020).

Begitu tim dari FIA tiba, Anies menyebut, tim ini akan langsung bekerja meninjau sejumlah lokasi bersama jajaran Pemprov DKI.

"Begitu mereka mendarat, kemudian akan langsung melihat beberapa tempat bersama dengan tim dari Bina Marga, tim dari JakPro, dan eksekutif komite," ujarnya.

Dijelaskan Anies, penolakan itu sendiri baru disampaikan Setneg, selaku Ketua Komisi Pengarah Kawasan Medan Mereka malam tadi, Rabu (5/2/2020) saat rapat bersama.

Dalam rapat tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengakui, pihak Setneg menyampaikan keberatan soal rencana penggunaan Monas sebagai lintasan balap Formula E.

"Anggota komisi beberapa berpandangan bahwa sebaiknya jangan menggunakan kawasan Monas," kata Anies.

Setelah pertemuan tersebut, Gubernur Anies mengaku langsung menghubungi FIA dan memintanya datang ke Jakarta.

"Tadi malam kita sudah langsung komunikasi dengan Formila E dan organisasi pembalap motor internasional," tuturnya.

Tak bisa dibatalkan

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melarang Pemprov DKI Jakarta menggelar Formula E di kawasan Monas.

Meski lintasan balap atau sirkuit Formula E itu batal dibuat di kawasan Monas, DPRD DKI Jakarta menegaskan, ajang balap bertaraf internasional itu harus tetap dilaksanakan.

Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta telah menyetorkan uang yang tak sedikit kepada pihak penyelenggara Formula E, yaitu Fédération Internationale de l'Automobile (FIA).

Adapun, dana sebesar Rp 1,6 triliun telah dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan demi menggelar ajang balap mobil tanpa emisi itu di Jakarta tahun ini.

"Prinsipnya Formula E enggak bisa dibatalkan karena kita sudah kasih plan A dan plan B yang sudah disetor ke organisasinya itu (FIA)," ucap Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga, Kamis (6/2/2020).

Dengan adanya penolakan penggunaan kawasan Monas untuk ajang balap ini, Pandapotan mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil PT Jakarta Propertindo (JakPro) selaku penyelenggara Formula E di Jakarta.

"Nanti kita panggil JakPronya. Kita akan tanyakan kelanjutannya gimana, kalau tidak dilaksanakan (di Monas) mau dimana dilakukan," ujarnya saat dikonfirmasi.

Lintasan balap alternatif

PT Jakarta Propertindo (JakPro) selaku penyelenggara Formula E tengah menyiapkan rute alternatif untuk lintasan balap bertaraf internasional tersebut.

Pasalnya, rencana Pemprov DKI menggelar Formula E di dalam kawasan Monas mendapat tentangan dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Wakil Direktur Komunikasi Komite Penyelenggara Formula E Jakarta Hilbram Dunar mengatakan, pihaknya kini tengah sibuk mencari rute lain sebagai lintasan balap.

"Infonya kan baru semalam, sekarang kami sedang mematangkan beberapa opsi. Mudah-mudahan bisa ketemu," ucapnya, Kamis (6/2/2020).

Siapkan Komposisi Pemain Terbaik, Sergio Farias Punya Misi Khusus di Piala Gubernur Jatim 2020

Hujan Sepeda di Atlantis Ancol Terinspirasi Jalur Sepeda di DKI Jakarta

RM Tertipu WO Bodong Milik Anwar, Setor Puluhan Juta Demi Promo, Saat Test Food Cuma Dapat Asinan

Hormati Keputusan Komisi Pengarah, Dirut Jakpro Siapkan Alternatif Formula E

Duel Tangan Kosong Antar Siswa SMP Berujung Maut - Jerit Tangis Ibunda, Kerabat Ungkap Sosok Korban

Ia mengatakan, awalnya sirkuit balap kendaraan listrik itu akan dibangun melintasi kawasan Monas dengan panjang lintasan 2,5 kilometer hingga 2,6 kilometer.

"Jadi kami rencanakan (panjang lintasan) sekira 25 km sampai 2,5 km. Rencana awal melewati Monas," ujarnya saat dikonfirmasi.

Lantaran mendapat larangan dari Kemensetneg, kini PT JakPro pun terpaksa harus mengubah dute lintasan yang sebelumnya telah dirancang.

Diakui Hilbram, tidak mudah bagi pihaknya untuk menyiapkan rute alternatif lintasan balap.

Ia pun menyebut, pihaknya harus kembali berkonsultasi dengan perancang desain lintasan balap lantaran perubahan lintasan akan berpengaruh pada sarana dan infrastruktur yang harus disiapkan.

"Ini harus dibicarakan dengan teman-teman infrastruktur pembuatan desain sirkuit, seperti apa nanti alternatifnya," ujarnya saat dikonfirmasi. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved