Calon Pengantin Tertipu WO Bodong

Pestanya Berantakan, Pengantin Ini Murka Lihat Pemilik WO Bangun Tidur dan Balik Tanyakan Ini

Bukan main seperti apa kesalnya Isnaini pesta pernikahannya dengan suami berantakan, melihat Anwar Said (35) baru bangun tidur seolah tak bersalah.

Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah meminta keterangan Anwar Said, pemilik wedding organizer Pandamanda, tersangka kasus penipuan puluhan calon pengantin, Rabu (5/2/2020). (Inset) Isnaini, salah satu korban penipuan Anwar Said. 

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Bukan main seperti apa kesalnya Isnaini (25) yang baru menikah, bersama suami dan keluarga, melihat Anwar Said (35) baru bangun tidur.

Dengan entengnya, pemilik wedding organizer Pandamanda bertubuh tambun, muka brewokan, berkacamata, seolah tak bersalah.

"Ada apa ya?" begitu ucapan 'selamat datang' Anwar Said kepada Isnaini dan keluarga ketika mendatangi kantornya.

Masih terbayang beberapa jam lalu, di tengah meriahnya pesta pernikahan, sebagai raja dan ratu sehari Isnaini dan suami harus merasakan getir.

Jauh-jauh hari, Isnaini dan kekasihnya memutuskan 2 Februari 2020 sebagai hari kramat untuk memulai babak baru dalam hidup.

Sengaja keduanya memilih tanggal cantik sebagai hari berbahagia, bukan saja untuk mereka tapi keluarga dan tamu undangan agar mudah mengingat.

"Makanya saya pilih tanggal 02.02.2020," ucap Isnaini saat dihubungi Warta Kota, Rabu (5/2/2020).

Mulailah mereka cari penyedia jasa pernikahan di media sosial Instagram dan mendapatkan wedding organizer Pandamanda milik Anwar Said.

Iklan menggiurkan yang dilihat membuat Isnaini dan calon suaminya jatuh hati, tersebab ada tawaran promo menarik akhir tahun dan menurut hitungan terbilang murah.

Tanpa terlintas pikiran negatif, Isnaini memilih wedding organizer Anwar Said untuk mengurus pesta pernikahannya dengan sang kekasih.

Isnaini dan kekasih menyepakati uang muka Rp 10 juta sebagai tanda jadi untuk jasa wedding organizer Pandamanda yang berdiri sejak 2014 itu.

Selama proses pernikahan, Isnaini dan calon suaminya kerap bolak-balik ke kantor Anwar Said di Jalan Pramuka, Pancoran Mas, Kota Depok.

"Dari awal DP, kita bolak-balik ke sana buat pastiin, terus kita fitting baju."

"Terus DP lagi buat tambahan makanan, karena tamu saya 400 undangan. Dengan pesanan kurang lebih 1.600 porsi," aku dia.

Hari Baik Jadi Pahit

Setelah penantian panjang, tibalah hari baik bagi Isnaini dan kekasihnya menggelar pesta di depan khalayak, sekaligus maklumat keduanya sah sebagai pasangan suami istri.

Kecemasan seketika menyergap suami istri ini, tersebab pihak gedung menanyakan dekorasi pesta, makanan dan lainnya tidak ada.

Tamu terlanjur sudah diundang, keluarga kedua mempelai sebagai sohibul bait sudah bersiap, tapi pesta di hari baik menjadi pahit.

Bukan main Isnaini dan istri malu, karena tak bisa memberikan jamuan terbaik kepada mereka yang mengucapkan selamat dan doa untuk pernikahannya.

"Saya pakai paket Rp 75 juta dari Pandamanda, itu ada promo akhir tahun jadi Rp 50 juta."

"Itu sudah termasuk makan prasmanan, MC, dan video," terang Isnaini.

Bubaran pesta yang tak diharapkan, Isnaini mencoba menelepon Anwar Said tapi tak kunjung diangkat.

"Saya merasa ditipu dan melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Depok," aku dia setelah mendatangi langsung Anwar Said ke kantornya.

Di balik peristiwa yang bakal dikenangnya sepanjang hidup, Isnaini mencoba mengambil hikmah.

"Memang niat kami baik, ingin ibadah, tapi apa boleh buat? Terpenting sekarang kami sudah resmi suami istri," ucap Isnaini.

TribunJakarta.com mencoba menghubungi Isnaini namun tak bisa diganggu karena sedang berbulan madu dengan sang suami.

"Maaf, saya lagi honeymoon," ucap Isnaini pendek, Kamis (6/2/2020).

Isnaini dan kekasihnya sudah resmi menjadi suami istri, tapi masih ada puluhan calon pengantin yang terancam gagal menikah karena tertipu Anwar Said.

Prasetyo Cemas Bukan Main

Prasetyo (27) cemas bukan main, tinggal menghitung hari pria asal Jakarta Timur ini akan menikahi kekasihnya pada 29 Februari.

Ia mengambil paket pernikahan seharga Rp 60 juta yang disediakan Anwar Said dan sudah memberi uang muka tunai Rp 30 juta.

"Saya kurang percaya sama yang transfer-transfer gitu. Jadi saya samperin langsung dan ketemu langsung sama si Anwar,” tutur Prasetyo.

Dengan paket segitu, fasilitas yang ia terima cukup beragam: katering, gaun pengantin, hingga cincin pernikahan.

"Katering dapat 800 packs untuk 400 undangan yang saya sebar,” Prasetyo menambahkan.

Wedding organizer Pandamanda dirasa Prasetyo ada masalah setelah ia diminta melunasi pembayaran.

Pada Senin (3/2/2002) sekira pukul 15.00 WIB, ia menerima telepon dari Anwar Said, pemilik WO Pandamanda.

Di balik telepon, Anwar Said meminta Prasetyo segera melunasi sisa pembayaran paket pernikahan sebesar Rp 30 juta.

“Anwar Said masih nelepon saya pukul 15.00 WIB minta pelunasan," ucap Prasetyo.

"Tapi saya tolak,” sambung Prasetyo di Polres Metro Depok, Selasa (4/2/2020).

Prasetyo beralasan belum mendapatkan sejumlah pelayanan dari uang yang sudah ditransfernya.

“Gimana mau saya lunasin dia aja belum fitting gaun pernikahan saya dan belum bikin cincin pernikahan."

"Dia bilang cincin pernikahan udah dibuat tapi enggak masuk akal gimana caranya dia buat."

"Sementara dia saja belum ngukur jari saya. Terus enggak ada yang namanya orang gaun, orang katering, ngontak ke saya."

"Ini malah jadi saya yang ngejar-ngejar dia,” Prasetyo kesal.

Prasetyo baru tahu wedding organizer Pandamanda bermasalah pada Senin malam.

“Dari Google, kalau search pandamanda WO itu banyak artikel yang kecewa dan banyak korbannya,” beber Prasetyo.

Pernikahan sudah di depan mata, Prasetyo pun belum yakin apakah akan terlaksana.

Harapannya sederhana, uang Rp 30 juta sebagai tanda jadi bisa didapat kembali.

“Saya udah pupus harapan lanjutin pernikahan saya lewat Pandamanda ini."

"Ternyata korbannya banyak banget dan ada yang DP-nya sudah lebih banyak."

"Saya cuma mau duit Rp 30 juta saya yang udah masuk bisa balik lagi tanggal 20 ini."

"Pernikahan saya juga belum tahu bisa lanjut atau nggak."

"Kalau cari vendor lain juga bingung mana ada yang mau nerima duit Rp 30 juta saya,” ucap dia.

Kerugian Korban Rp 2,5 Miliar

Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah menaksir total kerugian sementara dari sekitar 40 orang korbannya, mencapai Rp 2,5 miliar.

Lhea Gojal saat dijumpai wartawan di Polres Metro Depok
Lhea Gojal, vendor sound system yang bekerja sama dengan wedding organzier Pandamanda saat dijumpai wartawan di Polres Metro Depok, Rabu (5/4/2020). TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma

Semula, polisi memperkirakan kerugian para korban mencapai Rp 1 miliar, namun mereka yang melapor bertambah.

"Hitungan sementara masih Rp 2,5 miliar, ini masih bisa lebih lagi ya,” terang Azis di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Rabu (5/2/2020).

Baru Anwar Said yang ditetapkan sebagai tersangka, sementara enam pegawai wedding organizer Pandamanda masih berstatus saksi.

“Kami baru menetapkan tersangka saudara Anwar, karena dialah yang aktif menawarkan termasuk melalui media sosial,” tutur Azis.

Ia memastikan ada 10 calon pengantin menikah di tanggal 2 Februari 2020, setelah satu di antara korban melapor ke Polres Metro Depok.

“Di hari itu ada juga 10 pernikahan yang lain, tujuh di antaranya dapat terlaksana walau ada kekurangan."

"Tapi tiga acara lain tak terlaksana dengan baik,” kata Azis.

Berkaus tahanan berwarna oranye, dengan tangan terikat borgol, Anwar Said hanya tertunduk ketika kasus penipuannya dirilis polisi.

Anwar Said dijerat penyidik dengan Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan, dengan ancaman penjara di atas lima tahun. (TribunJakarta.com/Warta Kota)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved