Rekonstruksi Kasus Novel Baswedan

Ada Saat Rekonstruksi Kasusnya, Novel Baswedan Pilih Tak Ikut Karena Matanya Tak Kuat Sorotan Lampu

Penyidik senior KPK, Novel Baswedan, ada di rumah saat polisi gelar rekonstruksi kasus penyiraman air keras yang menimpa dirinya.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Novel Baswedan ditemui di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti Haryadi mengatakan, sebelumnya kuasa hukum Novel mengatakan kliennya sedang berada di Singapura untuk pengobatan.

"Kami mendapatkan informasi dari salah satu kuasa hukumnya yang menyatakan bahwa yang bersangkutan sedang berada di Singapura," kata Dedy.

Meski begitu, pada saat rekonstruksi berlangsung, polisi dan Jaksa Penuntut Umum sempat melihat Novel berada di sekitar kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Novel terlihat melintas di jalanan dekat rumahnya dini hari tadi.

"Saat pelaksanaan di lokasi, tadi di TKP kebetulan kami juga melihat ada Pak Novel. Dalam hal ini korban melintas dan sempat rekan-rekan penyidik dan JPU mempertanyakan," kata Dedy.

Meski demikian, polisi tetap menggelar rekonstruksi dengan peran pengganti.

Hal itu, kata Dedy, lantaran rekonstruksi sudah tak bisa ditunda lagi untuk melengkapi berkas perkara.

"Kegiatan ini tetap kami laksanakan dengan pemeran pengganti," kata Dedy.

Ia pun memastikan bahwa rekonstruksi terkait kasus ini tidak akan digelar lagi.

"Kami rasa cukup sesuai kesepakatan dengan teman-teman dari Jaksa Penuntut Umum. Rekontruksi yang dilaksanakan hari ini sudah cukup sesuai yang diharapkan," katanya.

Sebelumnya, rekonstruksi yang berjalan secara tertutup ini dimulai sejak pukul 3.00 WIB dan tuntas sekitar pukul 6.30 WIB. Rekonstruksi digelar dalam 10 adegan beserta beberapa adegan tambahan yang tidak disebutkan jumlahnya.

Polisi mensterilkan lokasi dan melarang wartawan mengambil gambar dari dekat. Alhasil, wartawan hanya dapat memantau dari jarak kurang lebih 100 meter.

Adapun peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel oleh orang tak dikenal terjadi dua tahun lalu, 11 April 2017.

Novel disiram air keras usai menunaikan salat subuh di Masjid Al Ihsan tak jauh dari rumahnya.

Air keras yang disiramkan kepada Novel mengenai mata kirinya sehingga ia harus menjalani pengobatan berulang kali ke Singapura.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved