Sidang Pembunuh Ayah Anak di Lebak Bulus
Pengakuan 2 Eksekutor Sewaan Aulia Kesuma: Awalnya Tolak Bunuh Orang, Berubah Usai Ketemu Dukun
Di pertemuan itu Agus dan Sugeng merasa telah dihipnotis oleh dukun Aki, sampai akhirnya bersedia memenuhi permintaan Aulia Kesuma.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
Tanpa berpikir panjang, Aulia Kesuma memenuhi permintaan Rody.
Lalu, Rody mengajak Supriyanto alias Alpat mencari dukun santet di Parangtritis, Yogyakarta. Tapi, ritual santet sang dukun tidak berhasil.
Rody pun menyarankan Aulia Kesuma untuk membunuh Pupung dengan cara menembaknya.
"Cara itu gagal lagi karena Pupung jarang keluar rumah," ujar jaksa.
Dukun santet ketiga yang disewa Aulia adalah Mbah Borobudur, tapi lagi-lagi tak berhasil.
Aulia kemudian mencari dukun santet lainnya dengan bantuan asisten rumah tangganya bernama Teti.
Teti mengenalkan Aulia dengan dukun Aki. Namun, Aki tidak menyanggupi permintaan Aulia untuk menyantet Pupung hingga tewas.
Meski begitu, Aki menawarkan cara lain, yakni menyewa pembunuh bayaran.
Sampailah Aulia Kesuma menyewa Agus dan Sugeng untuk memenuhi ambisinya, menghilangkan nyawa Pupung dan Dana.
Diimingi Rp 10 Juta
Rencana berjalan, Aulia Kesuma sudah mendapatkan eksekutor dan menjanjikan uang Rp 500 juta kepada pembunuhan Pupung dan Dana.
Terdakwa Sugeng membantah dijanjikan Rp 500 juta oleh Aulia Kesuma. Ia memastikan hanya diiming-imingi uang Rp 10 juta.
Itu pun, kata Sugeng, bukan upah untuk melakukan pembunuhan terhadap suami dan anak tiri Aulia.
"Enggak benar, saya enggak pernah dijanjikan uang segitu (Rp 500 juta)," kata dia selepas persidangan pembacaan dakwaan.
"Saya cuma dijanjikan Rp 10 juta buat bersihkan gudang. Enggak ada Rp 500 juta," tambahnya.