Jakarta Tergenang
Jalan Yos Sudarso Terendam Banjir, Pengendara Motor Masuk Tol
Banjir dengan ketinggian sekitar 70-80 sentimeter merendam Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (8/2/2020).
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Banjir dengan ketinggian sekitar 70-80 sentimeter merendam Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (8/2/2020).
Dengan adanya ketinggian air yang setara paha orang dewasa, pemotor enggan melewati jalan tersebut.
Terutama di Jalan Yos Sudarso yang berada setelah flyover Mall of Indonesia (MOI).
Jalan Yos Sudarso, baik yang dari arah Cempaka Putih maupun dari arah Tanjung Priok, sulit dilalui hingga siang ini lantaran banjir belum juga surut.
Imbas banjir tersebut, para pemotor pun nekat masuk ke tol Wiyoto Wiyono, tepatnya di gerbang Podomoro.
Pemotor yang hendak menuju ke arah Cempaka Putih masuk ke dalam tol tanpa adanya larangan dari petugas.
Mereka lalu mengambil lajur kiri di jalan tol tersebut dan turun di beberapa pintu keluar, misalnya di Cempaka Putih dan di Pulomas.

Seorang pemotor, Simon mengaku hendak menuju ke Kelapa Gading melewati Jalan Yos Sudarso. Namun, karena kondisi jalan sudah sulit diterjang, akhirnya ia memutuskan lewat tol.
"Saya dari Cengkareng, nyari jalan alternatif nggak ada yang bisa dilalui, akhirnya lewat tol," kata Simon.
Pemotor lainnya, Juanda, juga terpaksa masuk tol lantaran banjir merendam jalanan.

Dari Cempaka Putih, Juanda masuk tol dan turun di gerbang tol Podomoro, depan MOI.
Juanda mengaku dibebaskan masuk tol tanpa dipungut biaya.
"Saya dari Cempaka Putih ke MOI. Masuk aja tadi, nggak bayar," ucapnya.
Banjir Setinggi Paha Orang Dewasa

Banjir menggenangi Jalan Yos Sudarso yang berada di wilayah Kecamatan Kelapa Gading dan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (8/2/2020).
Pantauan TribunJakarta.com, ketinggian banjir mencapai sekitar 70-80 sentimeter.
Banjir menggenangi dua titik ruas Jalan Yos Sudarso, baik yang mengarah ke Tanjung Priok maupun yang mengarah ke Cempaka Putih.
Ketinggian banjir yang mencapai sepaha orang dewasa ini membuat para pengendara motor kesulitan melintas.
Namun, tak sedikit yang nekat menerobos banjir. Caranya adalah dengan mematikan mesin dan menuntun motor menerjang banjir.
Agus, seorang pengendara motor, terlihat menuntun motor Yamaha Mionya menuju ke arah Sunter.
Air sudah menggenangi setengah bagian motornya.
"Saya dari Cempaka Mas mau ke arah Sunter. Tadi banjirnya mulai dari daerah Pedongkelan (Kelapa Gading), tapi yang di Pedongkelan masih bisa dilintas," ucap Agus.
Agus mengaku terpaksa menuntun motornya agar tidak rusak ketika menerjang banjir.
Ia juga tak menyangka banjir bakal separah ini.
"Ini tadi dalamnya sepaha. Jadi sengaja memang dimatiin motornya, dituntun. Abis dari rumah nggak tahu sih kalo banjir bakal segini," ucap dia.
3 Unit Pompa Dikerahkan

Banjir menggenangi jalanan di sekitaran Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (8/2/2020).
Untuk mengatasi banjir itu, petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara dikerahkan ke lokasi.
Pantauan TribunJakarta.com, penanganan banjir juga dibantu petugas PPSU dan Satpol PP yang mengatur lalu lintas.
Hendrawan, seorang petugas Sudin SDA Jakarta Utara, mengatakan bahwa penanganan banjir di jalanan sekitar terminal tersebut sudah dilakukan mulai pagi.
Ada sebanyak tiga pompa portable yang dikerahkan untuk mengatasi banjir.
"Kita kerahkan ada pompa apung dua unit dan jet pump satu unit," kata Hendrawan kepada TribunJakarta.com di lokasi.
• Korban WO Bodong Pandamanda Terus Bertambah, Sudah Mencapai 60 Orang
• Dengar MC Resepsi Beberkan Kezaliman WO Pandamanda ke Klien, Presenter Tarik Napas: Saya Terkejut
Menurut Hendrawan, banjir terjadi di sekitaran Terminal Bus Tanjung Priok lantaran hujan semalaman hingga pagi.
Debit air membuat saluran di beberapa titik, misalnya Jalan Taman Stasiun dan Jalan Pasoso, tak mampu menampung air.
"Ini karena debit airnya, kan hujan dari malam sampai pagi kan," jelasnya.
Adapun pompa-pompa yang dikerahkan akan membuang air ke kali di daerah Solo Bone, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang mengarah langsung ke laut.