Pengedar Uang Palsu di Bekasi Ditangkap
Seminggu Bisa Cetak Uang Hingga Rp 3 Juta Cuma Modal Printer dan Kertas HVS: Awalnya Coba-coba
Tersangka mengaku hasil mencetak dan mengedarkan uang palsu itu dapat digunakan untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Mereka biasa mencetak uang palsu dengan pecahan mulai dari Rp10.000, Rp20.000 dan Rp50.000. Sekali cetak, jumlah nominalnya bisa mencapai Rp3.000.000.
"Jadi mereka hanya berdua saja, mencetaknya itu dari pengakuan mereka satu minggu sekali mominalnya Rp3.000.000," jelasnya.
Tersangka AA dalam keterangan pers yang digelar di Mapolsek Tambun mengaku, hanya bermodalkan printer, kertas HVS dan tinta biasa yang digunakan untuk keperluan mencetak dokumen.
"Belajar dari Youtube, awalnya coba-coba aja, udah tiga tahun (cetak uang palsu)," kata AA.
Dia mengaku, dari hasil mencetak dan mengedarkan uang palsu itu dapat digunakan untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok.
Bahkan, AA mengaku berhasil membeli sepeda motor dari usahanya mencetak dan mengedarkan uang palsu.
"Buat belanja aja sehari-hari aja, sama buat beli motor biaya orangtua sakit (selama tiga tahun ini)," jelas dia.
Modus Belanja di Warung-warung Dapat Kembalian Pecahan Uang Asli
Tersangka pembuat dan pengedar uang palsu berinisial AA (40) dan RF (21) memiliki modus tersendiri dalam melancarkan aksinya, mereka sudah beroperasi selama tiga tahun di kawasan Bekasi dan sekitarnya.
Kanit Reskrim Polsek Tambun AKP Elman, mengatakan, modus kedua tersangka terbilang cukup senderhana tetapi tidak memiliki resiko besar.
Uang palsu yang mereka cetak sendiri biasanya diedarkan dengan cara dibelanjakan ke warung-warung kelontong pinggir jalan untuk mendapat kembalian uang asli.
"Jadi mereka mengedarkan buat berdua saja, tidak ke orang lain lagi, modus dia belanja ke warung dapat kembalian uang asli begitu saja setiap hari," kata Elman.
Seperti misalnya ketika tersangka RF kedapatan melakunan transaksi ke sebuah warung di Kampung Gabus Tambun Utara, dia hanya mebeli satu buah sabun mandi dengan pecahan uang Rp20.000 palsu.
"Makanya mereka bisa bertahan sampai tiga tahun ini, karena tidak begitu beresikokan kalau belanja kecil-kecil seperti itu di warung pinggir jalan," jelasnya.
Pecahan uang palsu yang mereka cetak terdiri dari tiga nilai, Rp10.000, Rp20.000 dan Rp50.000. Sekilas, uang palsu ini tampak serupa tetapi jika raba dan dipertegas, ukuran uang palsu hasil cetakan AA dan RF jauh lebih kecil ketimbang asli.