Korban Miras Oplosan di Jakarta Timur

Minum Berujung Petaka, Kesaksian Hendra Selamat dari Miras Oplosan yang Tewaskan 2 Temannya

Hendra tak menyangka keputusan menenggak miras jenis Gingseng bersama tiga rekannya pada Kamis (6/2/2020) berujung petaka.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Jenazah Soni (34) saat disemayamkan di rumah duka, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (10/2/2020). 

Detak jantungnya kian cepat, sakit luar biasa di bagian perut, kejang-kejang, penglihatan buram lalu buta hingga akhirnya meninggal.

"Meninggal di rumah hari Sabtu sekira pukul 02.00 WIB, siangnya dimakamkan. Waktu pemakaman Deni, almarhum (Soni) sebenarnya ikut," lanjut Hendra.

Nahas saat proses pemakaman gejala sakit yang dialami Deni sebelum tewas mulai menggerogoti tubuh Soni secara cepat.

Soni tewas di RSUD Kecamatan Ciracas pada Senin (11/2/2020) sekira pukul 05.00 WIB setelah pihak keluarga sepakat perawatan dihentikan.

Biaya perawatan yang tak ditanggung BPJS Kesehatan dan kondisi Soni yang dalam keadaan koma dan buta membuat keluarga pasrah.

"Memang mereka berdua ini paling banyak minum. Kalau saya minum 6 gelas doang, sampai sekarang enggak terasa sakit sih. Cuma efeknya memang lebih cepat mabuk," sambung dia.

Hendra mengakui kesalahannya menenggak miras, namun dia tak terima dua sahabatnya harus tersiksa sakit luar biasa sebelum tewas.

Dia berharap jajaran Polrestro Jakarta Timur yang kini menangani kasus lekas menangkap pelaku dan mengungkap kasus.

"Sepertinya dicampur alkohol obat atau spirtus. Saya bisa selamat karena cuman minum sedikit, mudah-mudahan enggak sakit atau kenapa-kenapa," kata Hendra.

Cerita Keluarga Korban Miras Oplosan di Ciracas

Duka cita menyelimuti keluarga Deni (41) dan Soni (34) yang diduga tewas keracunan miras oplosan racikan pedagang warung jamu dekat Kantor Kelurahan Ciracas.

Deni meninggal pada Sabtu (8/2/2020) sekira pukul 02.00 WIB di rumah, sedangkan Soni pada Senin (10/2/2020) sekira pukul 05.00 WIB di RSUD Kecamatan Ciracas.

Kakak sepupu Soni, Abdul Latip (41) mengatakan saudaranya sempat beberapa kali mendapat penanganan medis sebelum meninggal.

"Mulai sakit pas ikut melayat ke rumah Deni hari Sabtu. Bilang detak jantungnya cepat dan napas megap-megap, enggak lama dibawa ke Klinik," kata Abdul di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (10/2/2020).

Nahas kondisi Soni yang sudah menggigil dan mengalami sakit perut kadung buruk sehingga tak lagi bisa ditangani klinik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved