Korban Miras Oplosan di Jakarta Timur
Minum Berujung Petaka, Kesaksian Hendra Selamat dari Miras Oplosan yang Tewaskan 2 Temannya
Hendra tak menyangka keputusan menenggak miras jenis Gingseng bersama tiga rekannya pada Kamis (6/2/2020) berujung petaka.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Soni lalu dibawa pulang hingga akhirnya Ketua RT setempat menyarankan pihak keluarga membawa almarhum ke RSUD Kecamatan Ciracas untuk dirawat.
"Akhirnya dibantu pak RT dibawa ke RSUD Ciracas, di sana memang langsung ditangani. Akhirnya dari hari Sabtu dirawat di sana," ujarnya
Meski di RSUD Kecamatan Ciracas Soni mendapat penanganan maksimal, Abdul menuturkan saudaranya sudah terlambat ditangani.
Merujuk perbincangannya dengan dokter RSUD Kecamatan Ciracas yang menangani, harapan hidup Soni saat dirawat pada Sabtu (8/2/2020) tipis.
"Katanya (dokter) korban (Soni) kayaknya sudah enggak bisa ditangani. Kalau mau tetap bertahan bisa, nanti kalau jantung berhenti dicoba pompa jantung," tuturnya menirukan ucapan dokter.
Buruknya kondisi Soni sebenarnya sudah didengar pihak keluarga dari dokter Klinik yang sempat melakukan pemeriksaan.
Namun pihak keluarga sempat optimis Soni tak bakal menyusul Deni yang lebih dulu meninggal di rumah tanpa sempat dirawat.
"Bilangnya, 'Bu di sini peralatan kurang lengkap, kalaupun dibawa ke RS kayaknya sudah enggak ada harapan'. Seperti itu waktu di Klinik, ibaratnya butuh keajaiban lah," kenang Abdul.
Pada Minggu (9/2/2020) malam, dokter RSUD Kecamatan Ciracas kembali menyampaikan kondisi Soni yang kian memburuk seiring waktu.
Di tengah kalut yang menyelimuti, pihak keluarga semakin bimbang meneruskan perawatan Soni karena tak ditanggung BPJS Kesehatan.
"Akhirnya keluarga tanda tangan sepakat agar perawatan berhenti. Masalah biaya juga, dan memang kondisi korban sudah sangat parah," kata Abdul.
Sebelum keluarga Soni sepakat seluruh penanganan medis dihentikan, Abdul menuturkan dia sempat memastikan kondisi.
Dokter RSUD Kecamatan Ciracas pun menunujukkan buruknya kondisi korban dengan cara menyentuh bola mata Soni.
"Awalnya mata almarhum disenter, tapi enggak respon, enggak merasa silau. Lalu dokter pakai sarung tangan dan nyentuh bola mata, tapi tetap enggak ada respon," ujarnya.
Setelah melihatmu langsung kondisi, Abdul dan pihak keluarga pasrah menanti kehendak Yang Maha Kuasa dan bergegas melapor ke Polsek Ciracas.