Guru Pukuli Siswa di Depan Umum
Oknum Guru yang Pukul Murid Pernah Bertengkar dengan Teman Kerja, Lempar Kursi dan Banting Komputer
Oknum guru yang terekam kamera memukuli siswanya viral di media sosial. Sosoknya dikenal temperamental.
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Oknum guru yang terekam kamera memukuli siswanya viral di media sosial.
Guru itu terlihat memukuli siswa tersebut berkali-kali, pada bagian punggung dan kepala.
Ternyata guru tersebut menjabat sebagai wakil kepala sekolah di Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Oknum guru itu berinisal I dan menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
Ternyata, I pernah terlibat cekcok dengan guru lainnya.
"Yang bersangkutan memang tempramental, bukan pertama kali, ada beberapa kali," kata Wakil Kepala SMA Negeri Ade Saeful Bahri, kepada awak media, Kamis (13/2/2020).
Ade mengungkapkan, oknum guru itu pernah kesal dan menarik siswa sampai bajunya robek.
Oknum guru itu juga pernah terlibat perselisihan dengan guru lain hingga melempar kursi.
“Orangnya memang emosian, guru-guru sudah pada kenal."
"Waktu itu pernah ribut sama guru lain sampai lempar kursi dan banting komputer," ungkapnya.
Meski demikian, oknum guru yang telah mengajar sejak 2005 itu sebenarnya pandai mengajar.
Guru itu sangat ahli dalam bidang biologi dan geografi.
"Ya, tapi itu kekurangannya, emosian, terkenal suka marah-marah."
"Kami juga kadang ngeri kalau guru itu lagi keluar emosinya," kata Ade.
Ade menambahkan, saat ini pihak sekolah sudah memberikan sanksi kepada oknum guru yang bersangkutan, berupa nonjob dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
“Sudah dinonjobkan, sekarang jadi guru biasa."
"Hari ini juga tidak boleh ngajar dulu, bebas tugaskan dulu."
"Tapi kalau dipecat sebagai ASN-nya kita tidak berwenang, biar instansi yang memiliki kewenangan yang memutuskan," paparnya.
Kronologi
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Wijonarko menerangkan, dugaan tindakan kekerasan itu terjadi pada Selasa (11/2/2020) sekitar pukul 07.30 WIB.
"Berawal dari sekira pukul 06.45 WIB, seperti biasa lonceng masuk telah dibunyikan."
"Namun pada saat itu sekitar 100 siswa laki-laki terlambat masuk, berada di luar pintu gerbang sekolah yang terkunci," kata Wijonarko dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2/2020).
Kemudian seorang oknum guru berinsial I yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, mengarahkan para siswa masuk menuju lapangan apel sekolah.
"Dari situ dilakukan pemeriksaan kelengkapan seragam sekolah termasuk bet, ikan pinggang."
"Di saat itu kedapatan lima siswa tidak lengkap langsung dipukul oleh oknum guru itu," imbuhnya.
Kelima siswa yang tidak lengkap menggunakan bet maupun ikat pinggang, yakni MFA, PGP, MRN, WS, AVY, dan DZ. Sehingga mendapatkan tindakan pemukulan.
"Ternyata kejadian itu ada yang merekam dan mengunggah ke media sosial sehingga menjadi viral," tuturnya.
Wijonarko mengungkapkan, pihak kepolisian juga telah mendatangi sekolah untuk meminta keterangan.
"Para orangtua siswa itu juga sudah dipanggil untuk dilakukan musyawarah, termasuk permintaan maaf."
Belum ada laporan dari para orangtua, tapi kami berusaha mediasi, posisi kami menengahi," terangnya.
Siapkan Sanksi
Sebelumnya, mendengar kabar pemukulan tersebut, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto langsung mendatangi sekolah tersebut.
Kedatangannya untuk mendengarkan penjelasan pihak sekolah.
"Ya tentunya ada kronologinya yang kita harus tahu terlebih dahulu."
"Maka saya datang ke sekolah ini," kata Tri di sekolah itu, Rabu (12/2/2020).
Tri menerangkan, pihaknya bersama Kantor Cabang Dinas (KCD) Jawa Barat akan mengambil tindakan atas tindakan oknum guru tersebut.
"Tentunya ada sanksi yang diberikan ya kalau memang itu ada satu sikap yang kurang baik," kata Tri.
Saat ini, tim Dinas Pendidikan Pemprov Jawa Barat telah mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan.
"Hari ini kan kami datang semua. Respons dari provinsi sangat cepat."
"Kemudian sudah ada pengawas yang melakukan pemeriksaan," imbuhnya.
Untuk sanksi, Tri mengungkapkan, akan diberikan sesuai ketentuan.
"Ya sekolah akan mengambil sikap sesuai dengan stratanya."
"Nanti dari KCD melihat itu. Intinya sesuai dengan tugas fungsinya aja, ada kewenangan KCD, sekolah, Disdik dan juga provinsi," bebernya.
Kedatangannya ke sekolah juga untuk menemui korban maupun siswa lainnya.
Sebenarnya, kata dia, semua tindakan guru sebuah proses pendidikan.
Akan tetapi, apa yang dilakukan pada kasus ini merupakan pola yang sudah tidak relevan diterapkan pada sistem pendidikan di sekolah saat ini.
"Kalau kita kan lebih memberikan effort dan satu motivasi agar ke depannya tidak terjadi pengulangan lagi tindakan itu," ucapnya.
Irnatiqoh, Wakil Bidang Humas SMAN 12 Bekasi, membenarkan peristiwa pemukulan tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/2/2020) pagi.
Saat itu, total ada 172 siswa yang datang terlambat atau melakukan pelangaran lainnya.
Padahal, biasanya paling banyak 20 siswa saja.
Sesusai tata tertib sekolah, siswa yang datang terlambat dan tak memakai atribut lengkap sekolah terlebih dahulu dikumpulkan untuk mendapatkan pembinaan.
Lima Siswa yang Dipukul
Andika, (28) kerabat korban, mengungkapkan peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/2/2020).
Kepada Andika RF menceritakan dipukuli gurunya karena tak menggunakan ikat pinggang.
Pemukulan itu dilakukan di hadapan seluruh siswa yang telat maupun tak memakai atribut lainnya di halaman sekolah.
“Keponakan saya dan rekan-rekannya disuruh berbaris di halaman sekolah, ada beberapa yang sampai dipukuli," jelas dia.
Andika mengungkapkan, RF mengaku dipukul berkali-kali di bagian tengkuk dan kepala.
Selain RF, ada empat rekan lainnya mendapatkan perlakuan serupa.
"Itu ada puluhan di tengah lapangan, yang dipukul itu lima, sisanya siswa yang lain mendapat hukuman hanya dijemur," bebernya.
Kondisi RF juga mengalami sakit di bagian tengkuk dan memar.
"Sebelum viral itu sempat ngadu ke saya."
"Nah, pas lihat video viral itu saya kaget juga dipukulin sampai begitu banget," ucapnya.
Atas kejadian ini, pihak keluarga berencana melaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi maupun pihak kepolisian.
"Saya berharap ada tindakan lebih lanjut untuk menyelesaikan kekerasan ini," harapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Guru yang Pukuli Siswanya Pernah Cekcok dengan Rekan Kerja Sampai Lempar Kursi dan Banting Komputer,