Sidang Pembunuh Ayah Anak di Lebak Bulus
Detik-detik Keluarga Mengetahui Pupung Tewas Dibunuh: Kakak Kandung Sempat Hubungi Aulia Kesuma
Berdasarkan cerita Pupung, Asoka mengatakan bahwa Aulia kerap memecahkan barang jika sedang bertengkar
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Sehari setelah Edi Candra Purnama alias Pupung Sadili dibunuh istri mudanya Aulia Kesuma, tepatnya Sabtu (24/8/2019), pihak keluarga sibuk mencari keberadaan pria berusia 54 tahun itu.
Salah satu yang kebingungan mencari Pupung adalah kakak pertama almarhum, Asoka Wardhana.
"Kami memang sedang mencari adik saya karena saya ada perlu," kata Asoka saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
Di hari yang sama, Asoka mengaku menghubungi Aulia untuk bertanya soal keberadaan Pupung.
Saat itu, kata Asoka, Aulia berujar bahwa juga tengah mencari suaminya tersebut.
"Saya tanya kemana Pupung. Lalu dia bilang, saya juga lagi cari, katanya pergi sama Dana," ujar Asoka menirukan percakapan via telepon dengan Aulia kala itu.
Dua hari berselang, Senin (26/8/2019), Asoka membaca berita tentang kematian Pupung dan M Adi Pradana dari salah satu media online.
Beberapa saat kemudian, ia mendapat telepon dari Kapolres Sukabumi.
"Saya dihubungi Kapolres sukabumi, diberitahu ada temuan mayat diduga adik saya, dan disuruh datang ke Kramat Jati (RS Polri)," tutur dia.
Asoka pun berangkat ke RS Polri guna memastikan temuan jenazah tersebut.
Setelahnya, ia pergi ke kediaman Pupung di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Di rumah Lebak Bulus sudah di police line. Di sana ada temannya Dana, dia beritahu saya, ini ada berita pelakunya sudah ditangkap," ucap Asoka.
Ternyata pelaku pembunuhan adik dan keponakannya adalah Aulia Kesuma.
Sebelum meninggal dunia, Asoka mengatakan Pupung pernah bercerita tentang sosok Aulia.
"Almarhum (Pupung) cerita istri saya orang yang emosional," kata Asoka di muka sidang.
Berdasarkan cerita Pupung, Asoka mengatakan bahwa Aulia kerap memecahkan barang jika sedang bertengkar.
"Kalau lagi berantem suka mecah-mecahin barang restoran seperti piring. Mereka kan punya usaha restoran," ucapnya.
Kakak kedua Pupung, Nany Sadili, juga mendengar cerita serupa dari mendiang adiknya.
"Itu kami ketahui sudah lama. Kalau dia marah-marah itu emosional. Saya suruh dengarkan lewat telepon, dan di situ ada suara seperti piring pecah," kata Nany di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
• Lokasi Pelayanan SIM Keliling dan Samsat Hari Ini di Jakarta, Jumat (14/2/2020)
• Kerap Sakit Perut Sebelah Kanan? Hati-hati 7 Penyakit Berbahaya Ini Mengintai
Namun, sambung Nany, Pupung tidak meladeni sikap emosional Aulia dan memilih diam.
"Adik saya sampai akhirnya hayatnya berusaha memperbaiki sifat istrinya. Dia cerita, kalau sudah bertengkar saya lebih baik diam," ujarnya.
Di sisi lain, Asoka juga mengungkapkan keluhan terakhir adik bungsunya sebelum dibunuh oleh istri mudanya Aulia Kesuma.
Ia mengatakan, Pupung bercerita tentang permintaan Aulia agar membuat akta waris untuk anak dari perkawinan mereka berinisial R.
"Terakhir almarhum (Pupung) menceritakan Aulia minta dibuatkan akta waris untuk anaknya," kata Asoka di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
Akan tetapi, lanjut dia, permintaan Aulia tersebut mendapat penolakan dari Pupung.
"Dia bilang, karena kalau saya meninggal, anak itu akan dapat (warisan) dengan sendirinya," ujar dia.
Aulia Kesuma diketahui menjadi dalang pembunuhan suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana.
Aulia, istri muda Pupung, menyewa dua eksekutor untuk menghabisi nyawa suaminya dan Dana.
Pembunuhan itu dilakukan di kediaman Pupung di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan, 23 Agustus 2019.
Dua hari kemudian, jasad Pupung dan Dana dibakar di dalam mobil di wilayah Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.