Guru Pukul Murid di Bekasi

UPDATE Guru Pukul Murid - Muncul Petisi Pembelaan Agar Idianto Tak Dimutasi, Siswa Nangis Histeris

Petisi itu dibuat oleh Aryaguna Kusuma Putra, dalam keterangannya, dia menulis Idi merupakan guru SMAN 12 Kota Bekasi

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Sejumlah siswa SMA Negeri 12 Kota Bekasi menangis histeris usai guru pelaku pemukulan terancam dipindah, Kamis, (13/2/2020). 

Seorang siswa mengatakan, tangis haru yang dicurahkan sejumlah siswa bukan tidak beralasan, Idi sapaan akrabnya, merupakan guru yang baik dan jujur.

"Kalau orang jahat enggak mungkin ditangisin, pak Idi orang baik kita enggak mau dia keluar (dimutasi)," jelasnya.

Siswa mengaku, selama ini Idi memang konsen dalam mendidik kedisiplinan siswa. Dia memang dikenal tegas dan punya karisma ketika memberikan pembelajaran materi di dalam kelas.

"Itu (perbuatan pak Idi) karena kesalahan kita sendiri, kita sudah dikasih toleransi sebenarnya tapi kami tidak datang lebih awal, dia hanya ingin tertib," ungkap Siswa lain.

"Kami berharap pak Idi masih tetap di sini, ngajar di sini," tambahnya.

Dijuluki Guru Killer

Sementara itu, sebagian siswa lain sebelumnya sempat mengatakan bahwa Idi memang dikenal galak. Bahkan, sebagian menjulukinya 'guru killer'.

"Pak Idi emang terkenal galak, dia kalau sama anak-anak sering dibilang 'guru killer', banyak yang takut siswa sama dia," kata seorang siswa laki-laki, Kamis, (13/2/2020).

Dia menjelaskan, sebagai guru, Idayanto mengajar dan memberikan materi seperti kebanyakan guru pada umumnya.

Tapi yang membedakan sang 'guru killer' dengan guru lain adalah cara dia memarahi siswa, Idianto menurut murid-murid kerap melakukan kekerasan.

"Dia kalau lagi marah galak banget, kadang suka lempar pulpen kalau ada murid yang becanda di kelas, lempar penghapus apa aja dilempar enggak cuma pakai mulut doang marahnya," jelas dia.

Ketua OSIS Muhammad Altafrafif (17), mengatakan, guru Idayanto memang dikenal galak dan kerap memarahi siswa.

Tetapi menurut dia, kemarahan Idayanto tentu selalu memiliki alasan yang kuat seperti misalnya siswa terlambat atau berpakaian tidak sesuai aturan.

"Gurunya emang salah si, tapi kalau marah pasti ke murid-murid yang punya salah atau melanggar misal telat atau pakaian atribut enggak sesuai," jelas dia.

Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran 2020 Sudah Bisa Dipesan, Simak Jadwal & Cara Pembeliannya

Peringatan Dini Cuaca di Bopunjur Jumat (14/2/2020) Sore, Hujan Disertai Kilat Guyur Cisarua

Janda Kaya Pemilik Kos Tulungagung Tewas: Anak Kos Kaget Intip Kamar Lihat Jasad Tergulung Kasur

Abash Beberkan Depresi Akut yang Diderita Lucinta Luna, Sang Manajer: Coba Celakai Diri Pakai Pisau

Derita Warga Lamtoro Terjangkit Chikungunya, Badan Seperti Ditusuk-tusuk Jarum

Siswa yang akrab disapa Rafif ini berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di SMA-nya. Adapun harapan untuk sang 'guru killer', dia menyerahkan sepenuhnya ke pihak sekolah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved