Ganja di Keranjang Buah
Bus Pengangkut 4 Keranjang 50 Kg Daun Ganja Kering Tidak Diberi Garis Polisi, Granat Pertanyakan BNN
Ketua Gerakan Anti Narkoba (Granat) Hendri Yosodiningrat menyayangkan ketidaktegasan BNN dalam mengungkap kasus peredaran narkoba.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Gerakan Anti Narkoba (Granat) mempertanyakan sikap Badan Narkotika Nasional (BNN) Provisi Banten usai mengungkap empat keranjang buah berisi ganja pada Selasa (18/2/2020).
Diketahui, sebelumnya BNNP Banten berhasil mengungkap empat keranjang buah yang berisi 50 paket ganja dengan berat total 50 kilogram.
Paket ganja tersebut dikirim dari Aceh ke Kota Tangerang menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan terciduk petugas di pool bayangan PT. Telaga Indah Armada, Cikokol, Kota Tangerang.
Namun, dari pantauan langsung di lokasi penggerebakan tidak ada garis pembatas seperti police line atau pun pengandangan bus tersebut.
Ketua Gerakan Anti Narkoba (Granat) Hendri Yosodiningrat mengatakan dirinya menyayangkan ketidaktegasan BNN dalam mengungkap kasus peredaran narkoba.
"Terus kenapa tidak di-police line, itu jadi pertanyaan masyarakat kan. Police line artinya dilarang melintas dan perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Hendri saat dihubungi, Selasa (18/2/2020).
Bahkan, dari informasi yang diterima langsung dari Irwan sopir bus tersebut, dirinya melanjutkan perjalanan dari Kota Tangerang menuju Solo pada pukul 16.00 WIB.
Bus bernopol BL-7544-A itu pun akan pergi sambil membawa beberapa penumpang dan barang kiriman lainnya seperti motor, sayuran, dan buah-buahan.
Padahal, 50 kilogram ganja yang ditemukan BNN dibawa menggunakan bus tersebut dari Aceh.
"Untuk masuk ke Jakarta (ganja) ada 1.000 pintu, dari darat bisa, laut bisa. Apalagi masuk ke pulau Jawa sangat sulit deteksinya," ucap Hendri.
"Polisi maupun BNN saya apresiasi, tetapi saya titip pesan dalam tanda kutip jangan main-main dengan kasus seperti ini. Jangan ada tebang pilih," sambungnya.
Dari hasil pemeriksaan, ternyata ada 50 paket ganja di dalam empat keranjang buah berukuran besar tersebut.
"Barang bukti (ganja) ada 50 bungkus dan kalau dihitung itu satu bungkusnya seberat satu kilogram," jelas Kabid Brantas BNNP Banten, Kombes Pol Jemmy Suatan kepada TribunJakarta.com, Selasa (18/2/2020).
• Bokir Tak Kapok ke Penjara: Pesan Ganja Rp 1 Ton, Anjing Pelacak Tertipu Karena Kemasannya
• Tangis Histeris Noah Iringi Kepergian Ashraf Sinclair, BCL Tegar Menenangkan Sang Anak
• Pesan 1 Ton Ganja Lewat Pol Truk di Cipayung, Bokir Mengaku Residivis Pencurian
Ia mengatakan kalau bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang dari aceh tersebut sampai ke pool bayangan di Tangerang sekira pukul 10.15 WIB.
Namun, hingga saat ini jajarannya masih melakukan pendalaman soal penyelundupan ganja yang dikirim tanpa ada kurir mendampingi.
"Iya pengembangan dulu, tapi saya benarkan ada penangkapan di daerah Tangerang. Masih pengembangan baru segitu aja," tutur Jemmy.