Geng Melehoi Diajak Perang Geng Motor Lainnya: Bacok Tukang Pecel Lele Hingga Meninggal
Alfi bukan lah korban yang mereka rencanakan. Akan tetapi, DJ dan SP memang merencakan pembacokan secara serampangan.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM- DJ (18) dan SP (19) ditangkap polisi karena membacok pedagang pecel lele, Alfi.
Keduanya masih berstatus sebagai pelajar di sebuah SMK negeri di Jakarta Pusat dan swasta.
Alfi bukan lah korban yang mereka rencanakan. Akan tetapi, DJ dan SP memang merencakan pembacokan secara serampangan.
Pelaku adalah anggota geng motor
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, mengatakan penyerang pedagang pecel lele hingga tewas merupakan geng motor.
Geng motor tersebut dinamakan Melehoi.
Anggotanya mencapai 20 orang.
Dua dari 20 orang tersebut, DJ (18 tahun dan SP (18 tahun) telah diamankan Polisi Reserse Metro Jakarta Pusat.
"Mereka berasal dari geng motor bernama Melehoi. Anggotanya 20 orang," kata Heru, saat konferensi pers, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020).
"Dua orang telah kami amankan dengan inisial DJ alias A dan SP," lanjut Heru.
Nama geng motor Melehoi ini dibenarkan DJ.
"Iya, kami dari geng motor Melehoi," kata DJ, pada kesempatan yang sama.
DJ mengatakan, geng motor Melehoi beranggota 20 orang.
"Ada dua puluh (20) orang anggotanya," kata DJ.
Sering diajak perang

Seluruh anggota geng Melehoi, sambungnya, kerap diajak perang geng motor lain melalui media sosial.
"Sering dikirim pesan lewat Instagram dari geng motor lain buat perang," ujarnya.
Kendati begitu, DJ mengatakan menyesal bergabung dengan geng motor tersebut.
"Nyesal karena tidak dapat apa-apa," kata DJ, yang kedua orang tuanya tak memiliki pekerjaan tetap.
Bacok warga lainnya
Puluhan anggota geng motor Melehoi menyerang dua orang di kawasan kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisi Besar Polisi Heru Novianto, mengatakan jumlah total korban yang diserang geng motor Melehoi, dua orang.
"Selain Alfi (pedagang pecel lele), ada satu korban lagi yang mereka serang," kata Heru, saat konferensi pers di kantor Polsek Metro Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020).
Korban pria yang diserang ini, sambungnya, berinisial YA warga kelurahan Rawasari, kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Berbeda nasib dengan Alfi, YA masih hidup dan mendapat luka pada bagian tangannya.
"Kalau YA masih hidup dan mendapat luka bacok di tangan," ujar Heru.
YA dibacok oleh pelaku utama yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Pembacok YA ini sama, yaitu pelaku yang masih kami kejar," ujar Heru.
"Kami secepatnya akan menangkap pelaku tersebut," lanjutnya.
Kini, dua dari 20 anggota geng motor Melehoi diamankan Polres Metro Jakarta Pusat.
Sementara, pelaku utama pembacok Alfi masih diburu polisi.
Pelaku utama masih buron
Heru menyatakan, pelaku utama yang membacok Alfi masih buronon atau dicari.
"Pelaku utama kabur dan masih masuk ke DPO (daftar pencarian orang)," ucap Heru.
Namun, Heru tak menyebut identitas buronan tersebut.
Sementara, berdasarkan keterangan SP, pelaku utama yang membacok Alfi merupakan rekannya.
SP mengatakan, pelaku yang masuk DPO kepolisian ini berstatus pelajar.
"Kenal, saya kenal sama dia (pelaku buronan) dari media sosial," ucap SP, kepada TribunJakarta.com, pada kesempatan yang sama.
"Dia masih pelajar, sama kayak saya kelas tiga SMK," sambungnya.
Sementara itu, Heru menyatakan sesegera mungkin pihaknya menangkap pelaku utama tersebut.
"Kami akan cari dan tangkap pelaku utama secepatnya," kata Heru.
Sementara itu, korban penyerangan geng motor Melehoi, YA, mendapati luka di tangan dan masih hidup. (Muhammad Rizki Hidayat)