Pedagang Pecel Lele Korban Geng Motor
Geng Motor Melehoi Penyerang Pedagang Pecel Lele - Anggota Puluhan, Kerap Diajak Perang Via Medsos
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, mengatakan penyerang pedagang pecel lele hingga tewas merupakan geng motor.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, mengatakan penyerang pedagang pecel lele hingga tewas merupakan geng motor.
Geng motor tersebut dinamakan Melehoi.
Anggotanya mencapai 20 orang.
Dua dari 20 orang tersebut, DJ (18 tahun dan SP (18 tahun) telah diamankan Polisi Reserse Metro Jakarta Pusat.
"Mereka berasal dari geng motor bernama Melehoi. Anggotanya 20 orang," kata Heru, saat konferensi pers, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020).
"Dua orang telah kami amankan dengan inisial DJ alias A dan SP," lanjut Heru.
Nama geng motor Melehoi ini dibenarkan DJ.
"Iya, kami dari geng motor Melehoi," kata DJ, pada kesempatan yang sama.
DJ mengatakan, geng motor Melehoi beranggota 20 orang.
"Ada dua puluh (20) orang anggotanya," kata DJ.
Seluruh anggota geng Melehoi, sambungnya, kerap diajak perang geng motor lain melalui media sosial.
"Sering dikirim pesan lewat Instagram dari geng motor lain buat perang," ujarnya.
Kendati begitu, DJ mengatakan menyesal bergabung dengan geng motor tersebut.
"Nyesal karena tidak dapat apa-apa," kata DJ, yang kedua orang tuanya tak memiliki pekerjaan tetap.