Timnas

Shin Tae-yong Marah-marah pada Pemain Timnas Indonesia: Anak SD Lebih Bagus, Seperti Kakek-kakek

Shin Tae-yong sangat kaget para pemain Timnas tersebut sering salah mengoper bola. "Kalian mengoper saja tidak bisa," kata Shin Tae-yong.

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Suharno
Tribunnews/Jeprima
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong saat memimpin latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020). 

Mereka diminta melompati halang-rintang kecil dan dilanjutkan menangkap bola datar, tinggi, ke kiri, ke kanan, ke depan, atau ke belakang.

Durasi latihan tersebut sekitar dua hingga tiga menit tetapi dengan intensitas yang tinggi.

Shin, yang memperhatikan kiper Timnas Indonesia berlatih, ikut memberikan semangat supaya para pemain lebih kuat menjalani latihan.

”Hey, gerakan kamu seperti kakek-kakek umur 60 tahun. Kamu kan masih muda. Ayo, lebih kuat,” ujar Shin.

Para penjaga gawang Timnas Indonesia diminta untuk tetap menjaga dasar-dasar teknik seperti kuda-kuda yang harus selalu seimbang, kuat dan kokoh.

”Ingat ya, selelah apa pun kalian, dasar-dasar teknik penjaga gawang tidak boleh dilupakan. Kuda-kuda kaki kalian harus selalu kokoh. Tangkapan harus selalu aman. Ini kunci utama penjaga gawang,” ujar Kim.

Latihan ala militer

Pada pemusatan latihan timnas selama 14-22 Februari ini, Shin memang fokus pada pembentukan fisik dan stamina pemain.

Agenda latihan tersebut adalah bagian dari persiapan timnas menghadapi Thailand pada 26 Maret di Bangkok, Thailand, dan kontra Uni Emirat Arab, 31 Maret, di Cikarang dalam lanjutan laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Namun, latihan fisik yang diberikan kali ini tampak berbeda dibandingkan program pelatih-pelatih timnas sebelumnya, terutama di era Simon McMenemy yang cenderung lebih santai dan lebih banyak melakukan permainan kecil.

Latihan fisik timnas kali ini terkesan seperti latihan ala militer.

Intensitas latihan begitu tinggi dan durasinya cukup lama. Para pemain pun diminta serius.

Shin bersama semua anggota staf pelatih sangat serius memperhatikan gerakan pemain.

Mereka tidak segan memarahi pemain jika tidak melakukan gerakan dengan benar.

Latihan kiper, misalnya, berlangsung setengah jam lebih lama daripada para pemain di posisi lain.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved