Klinik Pengedar Obat Ilegal
Buka Pelayanan Kesehatan, Klinik Pengedar Obat Ilegal di Koja Tak Punya Izin Beroperasi
Klinik milik tersangka ZK (55) yang mengedarkan obat-obatan ilegal ternyata tidak punya izin beroperasi.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Kasubdit Penyidikan Napza BPOM Bhakti Eri mengatakan, obat merk Hexymer dengan kandungan Trihexyphenidyl di dalamnya telah dicabut izin edarnya sejak tahun 2016.
"Kita dari BPOM bisa memastikan bahwa ini sudah seharusnya tidak beredar. Sejak 2016 kita cabut izin edarnya," kata Eri di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (21/2/2020).
Eri juga menyatakan, perusahaan resmi pembuat obat tersebut pun sudah tidak memproduksi lagi.
Namun, Eri belum dapat memastikan apakah obat tersebut asli atau palsu. Yang jelas, obat-obatan tersebut ilegal.
Pasalnya, peredaran obat tersebut harus mendapatkan izin edar dan harus dengan resep dokter untuk diberikan kepada masyarakat.
"Boleh tapi berdasarkan resep dokter. Kalau tidak ada resep dokter, apotek juga tidak boleh ngasih," kata Eri.
ZK diamankan pada Selasa (18/2/2020) lalu beserta dua jenis barang bukti.
Barang bukti pertama ialah 84 kotak berisikan 2.016.000 butir tablet Hexymer dengan komposisi 2 miligram Trihexyphenidyl.
Barang bukti kedua yakni 375 dus berisikan 37.500 butir tablet Trihexyphenidyl dalam kemasan sachet dengan komposisi 2 miligram.
Kepada polisi, ZK mengaku mendapatkan obat-obatan itu dari seseorang. Polisi masih mendalami siapa yang mengirimkan barang ke ZK.
Adapun setelah ditangkap, tersangka ZK diamankan ke Mapolres Metro Jakarta Utara beserta barang buktinya.
Ia dijerat pasal 197 juncto pasal 196 UU RI no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau denda Rp 1,5 miliar.
Polisi Sita 2 Juta Butir Trihexyphendidyl
Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Utara menangkap seorang pemilik klinik di Koja berinisial ZK (55) yang mengedarkan obat-obatan ilegal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, ZK ditangkap beserta barang bukti jutaan butir obat dengan kandungan Trihexyphenidyl.