Opang Peras Penumpang

Opang Peras Penumpang, Terminal Kalideres-Tanjung Duren Rp 750 Ribu, Penumpang Terkecoh Angka 25

Namun ternyata saat tiba di tujuan, par opang itu meminta Rp 750.000 dengan pengertian bahwa 25 yang mereka maksud itu adalah Rp 250.000.

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Instagram @undercover.id
Rekaman video saat opang yang meminta Rp 750.000 kepada penumpangnya. 

Dan apabila menaiki ojek online, dengan catatan tarif termahal di jam sibuk pada Pukul 18.00 WIB hanya Rp 26.000 saja, jauh di bawah Rp 250.000 seperti yang diminta para opang itu untuk satu motornya.

Adapun yang disesalkan oleh korbannya dalam kasus ini, ketiga opang itu menipunya saat negoisasi tarif sebelum dia naik ojek tersebut.

Sebab, saat negoisasi tarif para opang menyebut angka 25 yang diasumsikan Rp 25.000 untuk satu motor.

Namun ternyata saat tiba di tujuan, para opang itu meminta Rp 750.000 dengan pengertian bahwa 25 yang mereka maksud itu adalah Rp 250.000 sehingga dikali tiga motor menjadi Rp 750.000.

Sambil memperdebatkan aksi penipuan dan pemerasan yang dialaminya, korban pun merekamnya hingga videonya viral di media sosial.

Penelusuran TribunJakarta.com di Terminal Kalideres, para opang yang mangkal di dalam terminal menegaskan bahwa ketiga opang tersebut adalah opang liar.

Madi (60), pembina opang yang terdata di Terminal Kalideres memastikan tak mengenal ketiga opang yang memeras penumpangnya sampai Rp 750 ribu itu.

"Saya disini sudah puluhan tahun dan enggak kenal sama wajah mereka. Mereka itu opang liar yang ambil penumpang di luar terminal, bukan resmi mangkal disini," kata Madi, Jumat (21/2/2020).

Madi lantas menunjukan kartu keanggotan bertuliskan Opang Sigatan yang merupakan bukti dirinya opang yang terdata di Terminal Kalideres.

Di kartu anggota Opang Sigatan itu, menampilkan pas foto serta nama Madi dengan masa berlaku hingga Juni 2020.

Madi mengatakan, opang resmi yang terdata di Terminal Kalideres ada sekitar 30 pengemudi.

"Dan kita (yang terdata) enggak pernah nembak harga apalagi sampai meres karena kita cari uang disini," kata Madi.

Hal senada disampaikan Kapospol Terminal Kalideres, Ipda Tugiran.

Setelah melihat video yang viral, Tugiran memastikan bahwa ketiganya bukanlah opang yang terdata di Terminal Kalideres.

"Kalau yang terdata itu saya hafal semua mukanya. Mereka punya kartu anggota dan malah ikut bantu jaga keamanan disini. Tadi saya juga sudah nonton videonya dan dipastikan bukan yang mangkal disini," kata Tugiran.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved