Sisi Lain Metropolitan

Suami Meninggal karena Tumor Otak, Aning Tak Patah Semangat Kerja Banting Tulang Hidupi 6 Anak

Mencari rongsokan, menjual tutut hingga menjadi penjual kerupuk keliling, ia lakoni agar anak-anaknya bisa makan.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Aning saat ditemui dikediamannya yang ada di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (21/2/2020) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Ingin perbaiki nasib keluarga, Aning Yuningsih (46) sempat tergiur tawaran kerja di Negeri Jiran.

Aning, sapaannya merupakan ibu 8 anak asal Garut, Jawa Barat.

Demi menghidupi anak-anaknya, Aning membantu suaminya, Pipih yang bekerja serabutan.

Mencari rongsokan, menjual tutut hingga menjadi penjual kerupuk keliling, ia lakoni agar anak-anaknya bisa makan.

Sambil membawa anak-anaknya, ia berjualan keliling kampungnya demi membeli beras untuk keluarganya.

Aning saat ditemui dikediamannya yang ada di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (21/2/2020)
Aning saat ditemui dikediamannya yang ada di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (21/2/2020) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

"Hidup saya dulunya jauh lebih parah. Buat makan aja susah," katanya kepada TribunJakarta.com, Jumat (21/2/2020).

Selanjutnya, ketika sedang mencari tutut di sawah ia di datangi oleh seorang laki-laki.

Lelaki tersebut mengajaknya mengubah nasibnya menjadi lebih baik.

Merasa tergiur, Aning yang saat itu tak mengenal nama lelaki tersebut langsung menyetujui apa yang ditawarkan.

"Mau ini bu kerja di Malaysia? Banyak orang dari sini yang ikut," ucapnya menirukan suara lelaki itu.

"Iya," balasnya cepat tanpa pikir panjang.

"Saya pengin rubah kehidupan. Pengin punya rumah. Apalagi selama ini buat makan aja susah. Anak-anak saya pernah enggak makan nasi selama 3 hari," katanya.

"Setiap tengah malam merintih kelaparan, bapaknya cari nasi ke rumah saudara. Saya langsung iyakan jadi TKW kan karena enggak pengin hidup begitu terus. Tapi bapaknya enggak izinin" lanjutnya.

Akhirnya, suaminya merantau ke Jakarta di tahun 2005 dan kerja di pemancingan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved