Tips Bagi Orangtua Agar Anak Tunggal Belajar Berbagi dan Bergaul
Memiliki anak tunggal berusia balita mungkin membuat khawatir orangtua mengenai perkembangan si buah hati. Ini tipsnya.
Misalnya, bahwa berbagi memberi setiap orang kesempatan dengan mainan.
Atau, dengan berbagi mainan dengan anak-anak lain, maka dia akan disukai oleh teman-teman.
Kedua, tunjukkan padanya alternatif. Ketika kita melihat anak berdebat dengan salah satu temannya tentang siapa yang bisa bermain dengan mainan tertentu, kita mungkin tergoda untuk mengambil mainan itu agar tak diperebutkan.
Namun, hukuman semacam ini hanya akan mengajarkan dia untuk tetap bersengketa, tanpa mengundang perhatian orangtuanya.
Anak Jadi, jauh lebih baik untuk menunjukkan kepada si anak bahwa temannya dapat bermain dengan mainan itu selama beberapa menit, kemudian dia bisa bergantian.
Turn-taking
Turn-taking adalah keterampilan sosial yang penting untuk mengajar anak tunggal.
Kemampuan untuk menunggu di saat orang lain menerima perhatian tidak datang secara alami kepada sebagian besar anak -terutama anak satu-satunya.
Bagian ini pun harus dipelajari.
Ada banyak kesempatan di rumah untuk mengajarkan keterampilan sosial kepada anak balita.
Misalnya, membuat si anak menunggu mendapat giliran menerima kue, sebelum ayah dan bundanya menerima lebih dulu.
Atau, banyak hal yang lain yang bisa dipakai untuk menjaga si anak tidak mendapatkan keinginannya seketika, dan dibuat menunggu dalam patokan tertentu.
Latihan semacam itu, efektif melatih anak tunggal untuk menerim turn-taking sebagai bagian normal dari kehidupan di tengah keluarga.
Melatih "bergaul" dan taat aturan
Anak tunggal mungkin menghadapi kesukaran untuk bergaul dan bermain di dalam kelompok dengan aturan tertentu.