Opang Peras Penumpang
Tiga Penumpang Naik Ojek Pangkalan dari Terminal Kalideres-Tanjung Duren karena Dipaksa Pelaku
Alifi adalah pemilik akun instagram @kingrazerr yang menjelaskan kronologi terkait apa yang dialami ketiga rekannya di media sosial.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, GROGOL PETAMBURAN - Ketiga penumpang korban pemerasan ojek pangkalan (opang) yang viral karena dipatok Rp 750.000 rupanya naik ojek tersebut lantaran risih dipaksa oleh para pelaku.
Hal tersebut disampaikan rekan korban, Alifi al Marwah saat dihubungi TribunJakarta.com.
Alifi adalah pemilik akun instagram @kingrazerr yang menjelaskan kronologi terkait apa yang dialami ketiga rekannya di media sosial.
Dijelaskan Alifi, ketiga korban saat kejadian pada 27 Oktober 2019 pagi, mereka baru saja tiba di Terminal Kalideres dari Kediri, Jawa Timur.
Mereka berangkat ke Jakarta karena ada urusan pekerjaan.
"Sebenarnya ada tujuh orang yang ke Jakarta, tapi beda bus. Ada yang empat orang dan tiga orang," kata Alifi kepada TribunJakarta.com, Sabtu (22/2/2020).
Saat itu, kata Alifi, tiga rekannya yang kemudian jadi korban pemerasan opang tiba lebih dulu di Terminal Kalideres sekira Pukul 05.00 WIB.
Awalnya, mereka berencana menunggu empat rekannya yang lain tiba untuk sama-sama menuju base camp kantornya di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.
"Namun salah satu teman saya, tasnya ditarik tukang ojek. Lalu bertiga di tawarin ojek dengan cukup paksaan," kata Alifi.
Lantaran merasa risih terus ditawari pelaku, lanjut Alifi, korban akhirnya bertanya berapa tarif jika mengantar ke Tanjung Duren.
Pelaku kemudian menjawab 25, yang diasumsikan oleh korban Rp 25.000 sehingga mereka mau naik dan diantar tiga opang.
"Tapi ketika hendak bayar, bapak-bapak tukang ojek tersebut merubah tarif jadi RP 250.000 per orang (Rp 750.000 jika dikali tiga ojek)," kata Alifi.
Patungan Bayar
Alifi mengatakan kejadian tersebut direkam oleh atasan ketiga korban lantaran keberatan dengan cara licik pelaku.