Sosok Perempuan Pakai Rok Saat Kodir Tolong Siswa Hanyut Dianggap Penampakan, Terkuak Faktanya

Heboh sosok wanita yang tertangkap kamera saat warga menolong siswa SMPN 1 Turi yang terbawa hanyut di Sungai Sempor, Sleman, Yogyakarta.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
facebook @antoxking
Sosok Perempuan Pakai Rok Saat Kodir Tolong Siswa Hanyut Dianggap Penampakan, Terkuak Faktanya 

TRIBUNJAKARTA.COM - Heboh sosok wanita yang tertangkap kamera saat warga menolong siswa SMPN 1 Turi yang terbawa hanyut di Sungai Sempor, Sleman, Yogyakarta.

Peristiwa siswa yang terbawa hanyut itu terjadi saat mereka menjalani kegiatan pramuka dengan melakukan susur sungai.

Saat susur sungai itu, tetiba aliran sungai deras sehingga mengakibatkan beberapa siswa meninggal dunia dan lainnya luka-luka.

TONTON JUGA:

Di balik peristiwa nahas pada Jumat (24/2/2020) itu rupanya ada sosok misterius yang menuai sorotan saat siswa berusaha menyelamatkan diri.

Ulah Nia Ramadhani Buat Mertua Geleng-geleng Kepala, Akui Baru Sadar Hamil Saat Kandungan 5 Bulan

Sosok misterius itu menjadi sorotan setelah tersebarnya foto seorang pemancing Darwanto alias Kodir yang hendak menyelamatkan mereka.

Sosok yang tampak berwarna hitam di foto itu awalnya diduga merupakan sosok penampakan oleh warganet.

Darwanto, pemancing yang berhasil selamatkan puluhan anak peserta susur sungai.
Darwanto, pemancing yang berhasil selamatkan puluhan anak peserta susur sungai. (Tribun Jogja/ Hendy Kurniawan)

Hal tersebut dikarenakan wajahnya yang samar tampak menatap pelajar yang saat itu berjuang menyelamatkan diri.

Kendati demikian, terungkap fakta sebenarnya soal sosok misterius tersebut dilansir dari laman Facebook Antoxking.

Diajak Jalan-jalan Pakai Mobil, Siswi SMK di Jambi Malah Diperkosa Teman Sekolah di Tempat Karaoke

Mulanya Antoxking mengunggah potret saat pemancing Darwono alias Kodir (37) membantu menyelamatkan siswa SMPN 1 Turi tersebut.

Dalam unggahan tersebut rupanya ada warganet yang berkomentar terkait sosok misterius di foto Kodir.

"Kui pelajar OPO penampakan kui bos," kata netizen dalam kolom komentar.

Lalu akun Antoxking menjelaskan, wanita tersebut bukanlah sosok penampakan.

Lebih lanjut, menurutnya, jika sosok tersebut merupakan sang adik dari Kodir, sang lelaki yang menolong para siswa yang sedang terbawa arus di Sungai Sempor.

3 Tahun Diperkosa Ayah Kandung hingga Ratusan Kali, Begini Pengakuan Pilu Gadis 12 Tahun di Jambi

"Kui Ki adine sing nulungi kui yoan,tp deknen nunggu kono," kata Antoxking menjawab pertanyaan netizen.

Dalam kolom komentaranya, Antoxking juga sempat menyangka jika itu merupakan suatu penampakan.

Namun, ia pun menanyakan langsung kepada Kodir terkait hal sosok wanita yang terpotret kamera dari jarak cukup jauh itu.

"iya, kita dari awal penampakan, tapi kita udah klarifikasi kalau itu adiknya," katanya.

Rayuan Maut Pemuda 17 Tahun di Yogyakarta Cabuli 6 Perempuan, Satu Korban Hamil 5 Bulan

Kodir Sigap Ceburkan Diri ke Sungai Sempor

Membawa alat pancingan, Kodir warga Kembangarum, Wetan Kali, Turi dan sang adik telah bersiap untuk memancing kala itu.

Mereka lantas berjalan ke Sungai Sempor yang merupakan tempat tujuannya memancing.

Namun belum sampai di Sungai Sempor, Kodir malah mendengar teriakan bocah-bocah meminta tolong.

Kodir tak mengetahui dari mana asal sumber suara tersebut hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencarinya.

Alat pancingan yang telah dibawa Kodir sontak ditinggalkannya, ia berusaha keras mencari sumber teriakan minta tolong tersebut.

Hingga akhirnya ia tiba di pinggir tebing setinggi tiga meter.

"Dari tebing saya melihat puluhan anak berada di dasar sungai," ucap Kodir dikutip dari TribunJogja, Senin (24/2/2020).

Kodir melihat pemandangan mengenaskan saat puluhan bocah tengah berusaha menyelamatkan diri dari gempuran arus Sungai Sempor.

Puluhan bocah nahas itu berusaha keras menyelamatkan diri dengan berbagai cara.

Ada yang berpegangan kayu, batu, dan tidak sedikit juga yang terseret air.

Tanpa pikir panjang, Kodir langsung nyebur ke Sungai Sempor untuk menyelamatkan nyawa bocah-bocah SMPN 1 Turi tersebut.

"Saya tak pikir panjang, apalagi saya sudah hafal betul kondisi sungai di sekitar situ," kata Kodir.

Kodir berkolaborasi bersama sang adik menyelamatkan satu per satu nyawa bocah malang tersebut.

Susur sungai SMPN 1 Turi Sleman berakhir duka
Susur sungai SMPN 1 Turi Sleman berakhir duka (kolase tribunnews: BPBD DIY/TribunJogja)

Kordir nyebur dan mengevakuasi anak-anak yang memegangi batu di tengah sungai, sementara sang adik mengevakuasi korban yang ada di pinggir sungai.

"Saya bawa mereka satu per satu ke pinggiran yang bisa dinaiki, ada yang dibawa ke kiri sungai, ke kanan sungai. Saya bawa mereka naik," ingat Kodir.

Para anak tersebut merupakan bocah SMP yang saat itu tengah mengikuti kegiatan pramuka susur sungai di Sungai Sempor.

Selama mengevakuasi para bocah tersebut, Kodir mengaku tak melihat ada anak yang hanyut terbawa arus.

"Semua bertahan, dengan cara memegangi apapun yang ada di sungai," tuturnya.

Kodir mengingat ada sekitar 20 orang lebih anak yang dirinya evakuasi di Sungai Sempor.

Di antara puluhan anak itu, Kodir mengaku korbannya lebih banyak berjenis kelamin perempuan.

Namun rupanya, tak hanya Kodir dan sang adik yang menyelamatkan nyawa para korban.

Beberapa warga juga terlihat mengevakuasi korban tersebut di pinggir sungai sambil memegangi bebatuan.

"Mereka membantu pakai tali," cerita Kodir.

"Setelah semua terevakuasi dan berada di atas tebing, saya coba mencari tangga bambu," sambungnya.

Tangga bambu tersebut dikatakan Kodir untuk menyebrangankan korban ke jalur yang memungkinkan.

Sedangkan Kodir mengaku, proses evakuasi berlangsung kurang lebih tiga jam.

Darwanto, pemancing yang berhasil selamatkan puluhan anak peserta susur sungai.
Darwanto, pemancing yang berhasil selamatkan puluhan anak peserta susur sungai. (Tribun Jogja/ Hendy Kurniawan)

"Dari pukul 14:30 sampai 17:30," sambung Kodir.

Saat itu, Kodir langsung pulang setelah menolong para korban yang terseret arus.

Kemudian ia kembali lagi ke Sungai Sempor sehabis magrib untuk membantu mencari para korban lainnya.

"Nengok di lembah Sempor, sampai pukul 21:30. Terus ada yang ketemu satu lagi itu, meninggal," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved