Persija Jakarta

Evan Dimas Ungkap Tolak Tawaran Klub Luar Negeri Demi Persija Jakarta, Singgung Saingan Lini Tengah

Beberapa pekan lalu, gelandang muda potensial Indonesia, Evan Dimas Darmono secara resmi diperkenalkan menjadi pemain baru Persija Jakarta.

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Suharno
BOLASPORT.COM/MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH
Gelandang Persija Jakarta, Evan Dimas, memberikan komentar kepada awak media terkait perasaannya latihan perdana di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta dengan berseragam Persija Jakarta . 

Pernah dilatih pelatih lokal dan asing. Apa perbedaanya?

Perbedaanya ga terlalu jauh, mungkin hanya masalah bahasa saja.

Selebihnya pelatih lokal ga kalah kalau menurut saya juga mereka bagus dan punya kualitas.

Menurut Evan Dimas, siapa pelatih paling berjasa dalam karier sepak bola kamu?

Ya tentunya coach Indra Sjafri, dia yang menemukan bakat saya.

Waktu di Timnas Indonesia U-16 itu banyak kenangan sama coach Indra. Pertama kali juga dia membawa timnas juara.

Lini tengah Persija menumpuk banyak pemain berkualitas, ada Sandi Sute, Rohit Chand, Marc Klok. Gimana lihat persaingannya?

Saya sangat senang di Persija punya gelandang bagus dan berkualitas.

Saya pikir di tim itu jangan ada perbedaan cukup jauh antara pemain starting eleven sama cadangan.

Jadi saya sebagai pemain profesional biar kita dimainkan selama satu menit, biar kita dimainkan beberapa menit, atau bahkan kita duduk di tribun kita harus siap bantu tim.

Meskipun tanpa bantu dengan tenaga tapi kita bisa bantu dengan doa.

Jangan sampai kita punya pikiran kita iri atau kita ga main sampai punya pikirian biarkan tim kalah.

Pelatih dan manajemen Persija berencana mau datangkan sosok playmaker asing. Apakah itu ancaman bagi posisi Evan Dimas?

Ya, persaingan di sepak bola itu wajar. Tapi kita pikir juga persaingan di sepak bola kita harus bersaing secara sehat.

Dalam latihan kita harus benar-benar menunjukan kualitas dan menunjukan 100%. Selebihnya biar pelatih yang menentukan.

Evan Dimas dikenal sering pindah-pindah klub dan tidak pernah lama bertahan disuatu klub. Apa penyebabnya?

Ya, mungkin setiap tahunnya saya kontrak selalu setahun-setahun.

Tapi kalau memang rejekinya saya di klub itu pasti bertahan.

Kenapa saya terus pindah-pindah karena mungkin rejeki saya ga di klub itu.

Salah satu pertimbangan pindah klub, apakah karena tawaran nilai kontrak lebih besar dari klub lain?

Enggak sih, nilai kontrak itu kan relatif ya.

Kita nyamannya dimana, terus kita juga pastikan melihat tim ini serius ga menginginkan kita.

Kita juga lihat teman-teman materi pemain bagus.

Secara pribadi, Evan mau ga bertahan lama main di satu klub?

Kalau memang tim itu menginginkan kehadiran saya lama, pasti saya selalu siap saja.

Kalau untuk respon dan service yang diberikan dari Persija sekarang gimana?

Alhamdulillah sejauh ini sangat baik dan sangat welcome semuanya.

Saya di sini juga merasa sangat dihargai.

Bukan berarti tim lain tidak menghargai, tim lain juga menghargai.

Kan ada juga dibilang di sosial media, di klub lain saya tinggal di mes tapi di Persija saya di apartment, bukan masalah klub lain ga bagus pelayanannya.

Memang sebetulnya saya ga minta apartement, tapi karena saya mau menikah dan bulan ini saya menikah jadi mau ga mau saya harus punya tempat tinggal sendiri.

Kalau enggak ya saya tetap di mes sama seperti di klub-klub sebelumnya.

Sebelum gabung Persija, Muly Munial (agen Evan Dimas) sempat singgung ada tawaran dari klub lain dan luar negeri. Apa pertimbangannya gabung Persija?

Pertimbangan saya pertama itu karena mau menikah. Saya urus-urusnya biar gampang.

Kalau misalkan saya gabung ke klub luar negeri nanti jauh lagi dan susah ngurusnya.

Di Jakarta aja saya susah ngurusnya apalagi nanti di luar negeri.

Kalau Evan pribadi, mau ga main dan berkompetisi di luar negeri?

Kalau saya pribadi pastinya pengen main di luar negeri.

Siapa sih yang ga mau main di luar negeri, pasti semuanya pasti pengen.

Kalau memang ada rejeki di sana Insya Allah dan klubnya juga sangat bagus jadi kenapa ga diambil.

Sebelum ke Persija, klub luar negeri mana saja yang sudah menjalin komunikasi dengan Evan Dimas?

Kemarin itu ada Chonburi dari Thailand, terus juga ada Selangor dari Malaysia.

Chonburi itu sudah lama mengincar saya, pas abis dari Bhayangkara FC dan saya mau ke Selangor mereka sudah ajukan penawaran.

Terus sebelum kemarin ke Barito juga Chonburi terus kontak saya minta gabung 2 tahun di sana.

Jika bisa memilih bermain di luar negeri, negara mana yang paling cocok dengan permainan Evan?

Kalau saya pikir Thailand sangat cocok, ya.

Thailand itu saya lihat permainannya lebih ke teknik dan mainnya dari kaki ke kaki.

Tapi saya belum tahu dan itu hanya pandangan saya saja.

Di Liga Thailand saat ini ada pemain Indonesia yaitu Yanto Basna. Apa Evan pernah diajak main di sana sama dia?

Kalau diajak sih enggak pernah, tapi hanya ada tawaran dari klub-klub Thailand.

Kamu pernah main dibanyak tempat, stadion mana yang selalu dikenang dan tidak terlupakan sampai saat ini?

Yang ga terlupakan ya di GBK.

GBK itu disitu waktu awal saya kepilih mewakili Indonesia ke Barcelona dan seleksinya di situ juga pas sebelum saya gabung timnas.

Terus GBK juga jadi tempat saya buat gol Timnas Indonesia pas lawan Korea Selatan.

Gol yang paling diingat selama karier Evan Dimas di sepak bola?

Paling bangga ya itu tadi gol yang dicetak ke gawang Korea Selatan di GBK.

Banyak mengunjungi daerah bersama tim ketika pertandingan tandang, apakah kamu tipikal pemain yang sering mencari kuliner setiap daerah?

Kalau kuliner saya suka.

Biasanya itu kalau saya sering cari makanan khas daerah.

Nyobain misalkan kaya di sini Malang cobain bakso.

Setiap kota beda-beda. Kalau yang paling saya suka itu tengkleng di Solo.

Enak sekali, pokoknya setiap ke Solo wajib mengunjungi tempat itu, wajib.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved