Warga Geruduk AEON Mall Cakung
Polisi Sebut 4 RW di 2 Kelurahan Terdampak Banjir Luapan Waduk JGC
Sebanyak empat RW dari dua Kelurahan dan dua Kecamatan di Jakarta Timur dan Jakarta Utara terdampak banjir luapan Waduk Jakarta Garden City (JGC)
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Karena, sebelum mal itu berdiri di Cakung, tidak pernah banjir tinggi di kawasan tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus pun mengatakan kerusuhan tersebut terjadi pada pagi hari saat banjir tinggi menggenangi Cakung, Jakarta Timur.
"Karena masyarakat protes dampak pembangunan dari AEON tersebut mengakibatkan ada beberapa tempat di sekitar situ banjir," kata Yusri usai meninjau banjir di Tangerang, Selasa (25/2/2020).
Ia pun mengakui adanya kerusakan di AEON Cakung lantaran lemparan benda keras oleh massa yang jengkel terhadap pengembang yang tidak bertanggungjawab.
Kendati demikian, Yusri meyakinkan kalau isu penjarahan yang terjadi tidak pernah terjadi sebagaimana kabar burung yang beredar di dunia maya.
"Tidak ada (penjarahan), memang ada sedikit miss terjadi gesekan pertama pelemparan ada satu kaca di situ pecah, tapi penjarahan tidak ada. info hoax," tegas Yusri.
Hingga saat ini, Polri dan TNI pun tengah mengamankan AEON Cakung mencegah adanya pergerakan massa susulan dan antisipasi bentuk kejahatan.
Namun, Yusri melanjutkan tidak ada oknum yang diamankan pascakerusuhan di AEON Cakung.
"Tidak ada (yang ditangkap)," kata Yusri.
Kronologi lengkap
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan kronologi penyerangan warga di Mal AEON Jakarta Garden City (JGC), Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).
Awalnya, pada pukul 09.30 WIB, sebanyak 200 warga yang terdampak banjir mendatangi Mal AEON untuk menemui pihak manajemen mall.
Saat itu, sebanyak 100 personel polisi telah bersiaga di AEON Mall JGC.
Warga menuduh keberadaan pusat perbelanjaan itu yang menyebabkan bencana banjir di pemukiman warga.
"Warga kesal karena pihak manajemen belum bisa ditemui untuk dilakukan mediasi," kata Yusri kepada wartawan, Selasa.
Selanjutnya, pukul 10.00, salah satu perwakilan Mal AEON bersedia menemui warga.
Pihak manajemen menjelaskan waduk dan saluran irigasi merupakan tanggung jawab Dinas Sumber Daya Air.
Sementara itu, bencana banjir di pemukiman warga disebabkan curah hujan tinggi yang mengguyur Jakarta.
"Perwakilan warga mengatakan bahwa semua itu belum diserahkan ke Pemda dan itu masih milik Perum JGC. Warga juga meminta tindakan nyata dari pihak Perum untuk menghentikan pembuangan air yang masih mengalir ke perumahan warga," ungkap Yusri.
Yusri mengungkapkan, polisi memfasilitasi mediasi antara warga dan pihak manajemen. Proses mediasi pun berjalan aman dan kondusif.
Namun, saat bersamaan, sebanyak 100 warga menyerang dan merusak fasilitas Mal AEON.
"Mall AEON didatangi oleh 100 warga yang melakukan pengrusakan rambu dan pagar mal bagian belakang dan kaca salah satu restoran juga dirusak," ujar Yusri.
Pukul 12.00, polisi memukul mundur warga yang menyerang dan merusak fasilitas mall AEON.
Beruntung, aksi penyerangan itu tak menimbulkan korban jiwa. Saat ini, polisi telah mengamankan seorang warga terkait penyerangan dan pengrusakan pusat perbelanjaan itu.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, polisi masih mendalami peran tersangka dalam penyerangan tersebut.
"Pelaku sudah diamankan satu orang. Masih kita dalami, masih kita periksa," kata Suyudi di AEON Mall, Jakarta Timur.
Polisi olah TKP
Polda Metro Jaya melakukan olah TKP kerusuhan saat puluhan warga menggeruduk AEON Mall Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan olah TKP guna memastikan kerusakan dan dari kelompok mana massa berasal.
"Kerusakan ada di beberapa titik ya," Ucap Suyudi di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).
"Seperti pos pengamanan depan, belakang, ada toko juga beberapa. Kemudian pos penjagaan," imbuh Suyudi.
Ia enggan membeberkan motif massa merusak sejumlah properti di lingkungan AEON Mall Cakung,
Berhembus kabar, perusakan ini diduga akibat masalah banjir yang melanda permukiman warga Kelurahan Cakung Timur.
Dia hanya menuturkan kondisi di sekitar AEON Mall sudah kondusif dan pihak pemerintah dalam tahap koordinasi menangani masalah.
"Polres, Wali Kota, Dandim. Kemudian kita sekarang mendalami otak daripada penyerangan AEON Mall ini. Kita sedang berupaya," ujarnya.
Perihal kerugian, Suyudi menuturkan pengelola AEON Mall mengalami kerugian materil sekitar ratusan juta rupiah.
Hingga pukul 14.42 WIB jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polrestro Jakarta Timur masih melakukan olah TKP.
"Enggak ada penjarahan, hanya pengrusakan saja. Kita bergerak dengan cepat bisa kita tangani. Kerugian mungkin ratusan juta ajalah," tuturnya.
(TribunJakarta/Kompas.com)