Cegah Penularan TBC, Pengungsi Banjir di GOR Makasar Bakal Jalani Skrining

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Seluruh pengungsi di GOR Kecamatan Makasar, Jakarta Timur akan menjalani pemeriksaan atau skrining kesehatan.

Pada Rabu (26/2/2020) dini hari, satu warga RT 1/5 bernama Salamun, Kelurahan Makasar, Jakarta Timur meninggal di posko pengungsian yang berada di GOR Kecamatan Makasar.

Salamun diketahui memiliki riwayat tuberkulosis (TB/TBC) dan sempat muntah darah sebelum dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.

Sebagai bentuk pencegahan dan memutus rantai penularan, Lurah Makasar Aroyantoro mengungkapkan akan melakukan skrining TB kepada warga lainnya yang mengungsi di GOR Kecamatan Makasar.

"Selanjutnya skrining juga telah dijadwal Puskesmas Kelurahan Makasar berkordinasi dengan pihak RT dan RW. Karena TBC sendiri menular, ini sebagai bentuk pencegahan," katanya.

Kendati demikian, Aroy mengimbau agar warga tak perlu merasa cemas ataupun khawatir.

Sebab skrining merupakan upaya pencegahan karena adanya penderita TBC positif.

"Sekali lagi ini sebagai bentuk pencegahan. Sebab skrining berguna untuk memutus rantai penularan," tandasnya

Satu Warga Kelurahan Makasar Meninggal di Posko Pengungsian

Miliki penyakit tuberkulosis (TB/TBC), satu warga di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur meninggal di posko pengungsian.

Usai Kali Cipinang meluap pada Selasa (25/2/2020) pagi, ratusan warga di 4 RW, yakni RW 4, 5, 6 dan 7 diusingkan ke posko yang telah disediakan oleh pihak Kelurahan Makasar.

GOR Kecamatan Makasar menjadi satu diantara enam posko yang tersedia dan menampung puluhan warga dari RW 5.

Menurut Lurah Makasar, Aroyantoro, sejak Rabu (26/2/2020) pagi, para pengungsi mulai meninggalkan posko.

Mereka kembali ke rumah dan melakukan pembersihan pascabanjir, usai mengetahui banjir sudah surut.