Sisi Lain Metropolitan

Cerita Saep, Hadirkan Minuman Gratis Untuk Semua Kalangan di Dalam Gang di Makasar Jakarta Timur

Saep, pendiri minuman gratis untuk semua kalangan di Gang Langgar RT 6/3, Makasar, Jakarta Timur.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Saep, pendiri minuman gratis untuk semua kalangan di Gang Langgar RT 6/3, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (27/2/2020) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Berawal dari amanah lingkungan, Saep Nurdin (44) hadirkan minuman gratis untuk semua kalangan.

Jika minuman gratis biasanya disediakan di Masjid, kali ini minuman gratis hadir di dalam sebuah gang di Jakarta Timur.

Saep, sapaannya merupakan satu di antara petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Halim Perdanakusuma, sekaligus satu diantara pencetus ide minuman gratis.

Saep menuturkan, awalnya ia mendapatkan amanah dari lingkungan rumahnya, di Gang Langgar RT 6/3, Makasar, Jakarta Timur untuk membantu memajukan lingkungan.

"Intinya saya dan 5 orang teman saya yang tergabung dalam Bapak Muda dikasih kepercayaan untuk menciptakan wadah bagi anak muda sekitar. Dan itu lebih bersifat sosial," katanya kepada TribunJakarta.com, Kamis (27/2/2020).

Sambil mengamati lingkungan dan mengevaluasi, ia bersama Dedi, Budi, Yanto, Anton dan Widodo berhasil mencetuskan sebuah ide.

"Akhirnya kita dapat ide yag didasari setelah melihat banyak pedagang yang istirahat di PAUD Pelita Hati depan Musala At Taqwa. Di situ saya bersama tim melihat banyak yang kelelahan dan berpikir untuk menghadirkan makanan serta minuman grtais," sambungnya.

Selanjutnya, ia mengkaji kembali ide tersebut termasuk membahas biaya yang akan dikeluarkan.

"Karena mikir ini di dalam gang dan faktor kesibukan anggota tim, makanya kita urungkan niat yang makanan gratis. Akhirnya kita wujudkan yang minuman gratis lebih dulu," ungkapnya.

Tepat pada Senin (4/11/2019) lalu, minuman gratis resmi dibuka usai dana dari para donatur dibelikan show case, pemanas air, teh, kopi, gula dan sejumlah kardus air mineral.

Pada awal peluncurannya, minuman gratis ini sempat sepi. Lokasi yang berada di dalam gang membuat sebagian pedagang saja yang mampir dan justru lebih banyak dari warga sekitaran.

"Sebulan pertama itu cuma 20 cup aja. Belum banyak pedagang yang tahu. Tapi karena banyak mintat dari dhuafa dan anak kecil sekitar sini, kita ubah semuanya menjadi minuman gratis untuk semua kalangan," katanya.

Setelah itu, di bulan kedua hingga saat ini sekira 50 cup minuman panas serta satu kardus air mineral dingin selalu habis, sejak pukul 08.00-17.00 WIB.

"Alhamdulillah sekarang justru habis semua. Dari pagi saya buat saya taruh di sini habis semua dan sudah banyak pedagang yang mampir. Alhamdulillah sedekah jariyah tersampaikan," jelasnya.

Wadah

Melihat antusias para pedagang, dhuafa, yatim dan anak-anak sekitaran, akhirnya Saep dan timnya berpikir untuk membuat suatu wadah.

Wadah ini bertujuan untuk mengatur dana oprasional minuman gratis dan progrea ke depannya.

Akhirnya, tepat di Bulan Maret 2020 lalu, keenam orang Bapak Muda ini membentuk wadah bernama Halaqoh Center.

"Filosofinya enggak ada sih. Jadi nama itu dibentuk dengan anggota ya kita ber-6 juga. Intinya biar semuanya jauh lebih terarah aja," katanya.

Sebagai contoh, ia menuturkan untuk dana operasional minuman gratis tak pernah meminta donasi dari warga di lokasi.

Melainkan hasil gaji yang memang disedekahkan oleh anggota secara rutin tiap bulannya.

"Sejauh ini enggak pernag ada donatur tetap buat minuman gratis ini. Jadi dari tim aja. Alhamdulillahnya makin ke sini suka ada yang bantu. Tiba-tiba ada yang datang bawa sejumlah kardus air mineral atau bawa teh dan kopi," jelasnya.

Rencananya, di bulan berikutnya pihak Halaqoh Center akan menghadirkan juga makanan gratis untuk semua kalangan.

Sebab sejauh ini, makanan dan cemilan gratis baru dibagikan ketika hari Jumat, Sabtu dan Minggu saja.

"Saat ini kita sedang mendiskusikan untuk menghadirkan makanan gratis juga. Soalnya kan selama ini cuma bagi makanan di hari Jumat aja. Sementara Sabtu dan Minggunya cemilan. Jadi kalau bisa kita mau berikan fasilitas keduanya lengkap. Terutama untuk pedagang ya. Jadi mereka bisa istirahat, salat, makan dan minum gratis di sini juga," jelasnya.

Wifi gratis

Tak melulu soal makanan dan minuman, Saep menuturkan juga memikirkan nasib generasi selanjutnya.

Ia yang miria melihat anak-anak di sekitar lokasi yang berburu wifi gratis akhirnya menyediakan fasilitas wifi juga di lokasi.

Internet sehat ini ditujukan agar ia bersama rekannya dapat mengontrol apa yang dilakukan oleh anak-anak.

"Jadi selama ini kan banyak anak kurang terkontrol ketika memainkan gedget itu. Sebab kan mereka banyak yang cari wifi gratis di mana aja. Akhirnya kita rangkul di sini juga," katanya.

"Ayuk tiap Sabtu dan Minggu anak-anak main ke sini. Karena kita perbolehkan di luar jam sekolah," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved