Banjir di Bekasi
Dilanda Banjir Hebat, Kota Bekasi Berlakukan Status Status Siaga Hingga Bulan Maret
Banjir hebat kembali terjadi di wilayah Kota Bekasi, pada, Selasa (25/2/2020), kemarin.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Adapun banjir besar tahun ini pertama terjadi melanda Kota Bekasi pada 1 Januari 2020, hampir 70 persen wilayah terendam dengan 93 titik lokasi banjir di 12 kecamatan.
Selanjutnya, banjir besar kedua terjadi pada Selasa, 26 Februari 2020 kemarin, sebanyak 90 titik banjir yang tersebar di 12 kecamatan di Kota Bekasi.
Tidak Ada Solusi Jangka Pendek

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sesumbar bahwa, tidak ada solusi jangka pendek untuk penanggulangan bencana banjir yang terjadi di wilayahnya.
Seperti yang diketahui, banjir besar melanda Kota Bekasi di awal 2020 ini. Banjir pertama terjadi pada 1 Januari 2020 dan terakhir pada, Selasa, 25 Februari 2020 kemarin.
"Enggak ada solusi jangka pendek, karena itu alam, solusi jangka lamanya presiden sudah nanem (menanam) 40 juta pohon di hulu-hulu di Bogor," kata Rahmat dijumpai di kantornya, Rabu (26/2/2020).
Pepen sapaan akrabnya menjelaskan, Kota Bekasi saat ini juga kekurangan daerah tangkapan air atau polder air.
Pihaknya dalam beberapa tahun terakhir telah membangun sejumlah polder air di beberapa titik wilayah yang rawan terdampak banjir.
"Yang kita udah punya sekarang ya ada di Galaxy ada dua polder air, itu enggak nampung juga, padahal luasnya 4 hektar dengan kedalaman 10 meter," ungkapnya.
• Air Masuk ke Telinga Saat Berenang? Simak Berbagai Cara Mengeluarkannya
• Seluruh Perjalanan KRL Sudah Beroperasi Normal Hari Ini, Kamis (27/2/2020)
Lalu lanjutnya dia, polder di daerah Pengasinan, Perumnas 3 Bekasi Timur tetap belum dapat menampung air ketika intensitas hujan lebat melanda Kota Bekasi.
"Kita juga ada polder air di Bendungan Koja luas 4 hektar baru jadi 2 hektar di sana juga enggak nampung, lalu Polder Air Fajar sama enggak nampung," jelas dia.
Jumlah polder air yang saat ini menurut dia masih kurang untuk dapat menampung air, hal ini membuat sejumlah wilayah masih rawan banjir ketika musim hujan tiba.
"Nah yang mau kita buat tahun ini mulai adalah di Kempo di Jatimakmur Pondok Gede, lalu yang di PT. Timah untuk menangkap air dari Rawalumbu nanti ke Pondok hijau itu di Ciketing itu baru mulai dibangun," paparnya.