Sisi Lain Metropolitan

Cerita Samiun, 45 Tahun Jualan Pisang Keliling Bekasi-Jakarta Timur: Pernah Kecopetan Rp 850 Ribu

Cerita Samiun, 45 Tahun Jualan Pisang Keliling Bekasi-Jakarta Timur: Sempat Dicopet, Uang Rp 850 Ribu Raib

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Samiun, penjual pisang saat ditemui di kawasan Jatiraden, Jatisampurna, Bekasi, Jumat (28/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JATISAMPURNA - 45 tahun berjualan pisang, Samiun (78) ceritakan uang dagangannya sempat dicopet.

Usia senja tak menghalangi semangatnya untuk terus bekerja. Demi mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari, bapak lima anak ini enggan berhenti berjualan pisang.

Terhitung sejak tahun 1975, Samiun sudah menjajakan pisang yang ia petik langsung dari pohon tetangganya.

Sepeda ontel dan keranjang bambu tua menjadi saksi bisu perjuangannya selama ini.

Senyum ramah selalu terpancar dari wajahnya yang sudah menua. Sambil memberikan guyonan, pembeli dibuat nyaman oleh humor yang diceritakannya.

"Sudah lama saya jualan begini. Dari dulu saya berjualan keliling Jatisampurna sampai Pasar Ciplak, Jakarta Timur," katanya kepada TribunJakarta.com, Jumat (28/2/2020).

Dibalik keramahannya, rupanya Samiun masih mengenang kejadian yang belum lama ini terjadi.

Kejadian pilu yang baru pertama kali ia alami dan begitu membekas di ingatannya.

Kala itu, Samiun sempat menjadi korban pencopetan usai berjualan.

"Saya jualan dari pagi sampai malam begini. Kadang abis isya aja baru sampai di Jatisampurna. Sementara rumah saya di Gang Rawamacan RT 6/2, Jatisampurna, Bekasi," jelasnya.

Selama mengayuh sepedanya di perjalanan, Samiun menuturkan dompetnya diambil oleh orang yang tak ia kenali.

Akhirnya, uang pendapatannya saat itu sekira Rp 850 ribu beserta Kartu Tanda Penduduk (KTP) hilang.

"Saya lupa ya tepat kejadiannya kapan. Cuma belum lama. Soalnya habis kecopetan saya bilang sama anak-anak di rumah. Langsung urus berkas dan sekarang saya pegang resi KTP karena e-KTP belum jadi," ungkapnya.

Selain kejadian itu, Samiun mengungkapkan tak memiliki kejadian pilu lagi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved