Banjir Jakarta
Tak Dapat Bantuan Bersih-bersih, Permukiman Warga Kampung Arus Tertutup Lumpur dan Sampah
Satu warga RW 02, Alex (38) sejak banjir parah tanggal 1 Januari-29 Februari 2020, mereka tak dapat bantuan bersih-bersih lumpur dan sampah.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Sejak awal tahun 2019, mayoritas warga Kelurahan 02 pindah karena rumahnya sudah dibeli satu pengembang swasta untuk proyek.
Status warga di RT 09, RT 11, dan RT 12 bahkan ibarat 'hantu' karena tak memiliki Ketua RT sehingga persoalan administrasi diselesaikan Ketua RT 10.
Deretan rumah kosong dengan kondisi mengenaskan karena diterjang banjir tampak jelas saat memasuki permukiman RW 02.
"Beda sama banjir dulu, setiap banjir selalu ada perhatian. Dari mulai bantuan makanan, bersih-bersih. Tahun ini enggak ada, makannya lumpur menumpuk," ujarnya.
Ujang (62), warga RW 02 Kampung Arus lainnya juga mengeluhkan minimnya bantuan selama dua bulan terdampak banjir nyaris tanpa henti.
Nasib mereka berbeda jauh saat banjir di tahun-tahun sebelumnya yang dapat bantuan hingga perabot bersih-bersih rumah.
"Jujur saya kesal, dulu serokan untuk bersih-bersih saja dapat, sekarang enggak ada sama sekali. Mau bersihin jalan sudah capek, rumah saja masih kotor," kata Ujang.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, banjir dengan ketinggian 1,5 meter yang sempat merendam permukiman RW 02 dini hari tadi sudah surut.
Namun timbunan lumpur dan sampah masih dengan ketinggian sekitar 40 sentimeter masih bercokol di Gang Kampung Arus Dalam.
Agar tak tergelincir saat melintasi timbunan lumpur dan sampah warga RW 02 memilih tak mengenakan alas kaki alias nyeker.