Virus Corona di Indonesia

Minta Masyarakat Tak Panik Hadapi Corona, Anak Buah Anies : MERS dan SARS Lebih Ganas

Tingkat kematian akibat Sars sebesar 10 besar dengan jumlah kasus sebanyak 8.098 dan menelan korban jiwa hingga 774 pada 2004 silam.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti saat ditemui di Balairung, komplek Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan meminta masyarakat tak perlu panik menghadapi penyebaran virus corona (Covid-19) di ibu kota.

Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti pun mengklaim, persentase angka kematian akibat virus asal Wuhan, Tiongkok ini lebih sedikit dibandingkan wabah Mers dan Sars.

Untuk itu, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, kedua virus itu lebih ganas dibandingkan Covid-19.

"Belajar dari kasus-kasus di luar bahwa angka fatality ratenya tidak sebesar family corona yang lain, apakah itu MERS atau SARS," ucapnya, Rabu (4/3/2020).

Dari data yang dihimpun TribunJakarta.com, tingkat kematian akibat virus corona sebesar 2,3 persen dengan rata-rata korbannya ialah mereka yang berusia lanjut usia.

Sedangkan, persentase kematian akibat Mers sebesar 34 persen dengan jumlah penderita sebanyak 2.494 orang pada 2019.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 858 orang dilaporkan meninggal dunia hingga November 2019 akibat virus asal Arab Saudi itu.

Sementara itu, tingkat kematian akibat Sars sebesar 10 besar dengan jumlah kasus sebanyak 8.098 dan menelan korban jiwa hingga 774 pada 2004 lalu.

Untuk itu, Widyastuti mengatakan, pasien yang terinfeksi virus corona besar kemungkinan untuk sembuh bila mendapatkan penanganan medis yang tepat.

"Tentunya ini luar biasa, tapi kita tahu bahwa ini bisa sembuh," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Seperti diberitakan sebelumnya, sampai saat ini Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih melakukan pengawasan terhadap 26 pasien yang mengidap gejala mirip virus corona.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia.

"Berdasarkan laporan fasilitas kesehatan di DKI Jakarta per tanggal 4 Maret pukul 08.00 WIB, ada 26 pasiem dalam pengawasan masih dirawat," ucapnya, Rabu (4/3/2020).

Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga tengah melakukan pemantauan terhadap 120 orang warganya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved