Antisipasi Virus Corona di DKI
Dapat Banyak Kritik Jual Masker Rp 300 Ribu/Boks, Pasar Jaya Turunkan Harga, Namun Tetap Mahal
Setelah dikritik akibat menjual masker dengan harga selangit, BUMD PD Pasar Jaya akhirnya menurunkan harga alat pelindung tersebut.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Langkah ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk meredam lonjakan harga masker.
Pemprov DKI Lewat Perum Pasar Jaya Tambah Stok Masker
Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda Pasar Jaya berencana menambah stok masker sebanyak 1.450 buah.
Namun, masker ini tak akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Warga yang ingin membelinya pun harus merogoh kocek untuk mendapatnya alat penyaring udara ini.
Manajer Bidang Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza mengatakan, ribuan masker ini akan didistribusikan lewat gerai-gerai milik Pasar Jaya.
"Kalau untuk saat ini, kami sendiri dari Pasar Jaya memang sudah membeli masker untuk bisa nantinya kami jual lagi ke masyarakat," ucapnya, Selasa (3/3/2020).
Akibat kelangkaan di pasar, Gatra mengatakan, pihaknya terpaksa menaikan harga masker itu.
Ia pun menyebut, masker merk WellBest yang dijual oleh pihaknya dibanderol dengan harga Rp 300 ribu per boks atau Rp 6.500 untuk satu masker.
"Ita betul (harganya naik), memang harga perolehannya sendiri saat ini naik," ujarnya saat dikonfirmasi.
Gatra mengakui, harga yang dibanderol oleh pihaknya ini memang cukup tinggi dibandingkan sebelum ditemukannya pasien positif terinfeksi virus corona.
Sebelum virus asal Wuhan, Tiongkok itu tiba di Jakarta, masyarakat bisa membelinya dengan harga cukup murah, yaitu Rp 30 ribu per bos di gerai Pasar Jaya.
"Kalau yang paling biasa yang warna hijau itu mungkin kurangebjh harganya cuma Rp 30 ribu, kalau enggak salah di Pasar Pramuka," kata Gatra.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga Depok, Jakarta positif virus corona pada Senin (2/3/2020) lalu.
Dikutip dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo menyebut, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.