Timnas

Kelemahan Timnas Kembali Diungkap Shin Tae-yong: Cuma Bisa Main 20 Menit, Singgung Soal Sepatu

Shin Tae-yong menyebut Timnas Indonesia gampang letih sehingga cuma bisa bertahan 20 menit dalam satu pertandingan.

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Suharno
DOK. PSSI
Shin Tae-yong dan para pemain timnas U-19 Indonesia yang diseleksi di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Senin (13/1/2020) 

"Namun, dalam kondisi pemain letih, baru selesai liga, seharusnya malah kebobolannya bisa lebih banyak lagi," ujar dia menambahkan.

Shin Tae-yong memberikan penjelasan detail mengenai kemampuan masing-masing pemain kepada PSSI. Ia mengungkapkan nama, posisi, statistik, riwayat cedera, serta komentar spesifik atas pemain itu.

Secara umum, Shin Tae-yong menyoroti lemahnya fisik para pemain tim Merah Putih.

"Secara fisik sangat kurang. Setelah menit ke-20, para pemain terlihat capek. Karena itu, di Chiang Mai, kami berkonsentrasi meningkatkan kemampuan fisik," kata Shin.

Selama di Thailand, para pemain timnas U19 Indonesia digeber dengan core training, weight training, dan juga lari sepanjang 5 kilometer setiap pagi.

Pada sore hari, pemain timnas U19 Indonesia berlatih antara lain passing game, bagaimana membuat gol cepat, dan running defence. Selama TC, pemain timnas U19 Indonesia juga dicek berat badan dan kandungan lemaknya setiap hari.

Sebelumnya,

Shin Tae-yong mulai menunjukkan ketegasannya saat melatih para pemain Timnas Indonesia.

Jika tidak puas pada performa pemainnya saat latihan, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong tak segan melontarkan kalimat pedas.

Satu di antara kalimat pedas bernada sindirin saat Shin Tae-yong mengatakan pemain Timnas Indonesia tak lebih baik dari anak sekolah dasar (SD).

Ketegasan Shin Tae-yong itu terlihat saat para pemain Timnas Indonesia pada hari keempat pemusatan latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Pada sesi latihan tersebut, Shin Tae-yong mulai menunjukkan karakternya sebagai pelatih yang disiplin dan sangat detail.

Shin Tae-yong bahkan sempat mengatakan pemain Timnas Indonesia tak lebih baik dari anak SD.

Pasalnya, pada latihan saat itu, kualitas passing para pemain tim nasional terlihat masih jauh dari sempurna.

Hal itu terlihat pada sentuhan satu-dua para pemain Timnas Indonesia.

Bola sering kali tidak meluncur tepat ke kaki para pemain, bahkan terkadang mengarah liar tidak tentu arah.

Imbas Virus Corona, Jumlah Tamu Hotel di Depok Mengalami Penurunan

Penimbun Masker yang Ditangkap Polres Jakut Jual Barang Nyaris 10 Kali Lipat dari Harga Normal

Cegah Penularan Virus Corona, Pemain Asing Persija Punya Cara Khusus Lindungi Diri

Kontrol bola mereka pun tidak jarang kurang "lengket" sehingga ada beberapa pemain yang mencoba menahan bola karena takut kontrolnya kurang baik.

Hal itu membuat aliran bola justru melambat. Padahal, Shin Tae-yong meminta agar bola segera dioper.

Alhasil, Shin Tae-yong pun menghentikan latihan sejenak sekaligus memberi koreksi para pemain Timnas Indonesia melalui penerjemahnya, Jeong Seok-seo.

"Kalian ini mengoper (bola) saja tidak bisa. Anak sekolah dasar saja bisa passing seperti ini," kata Shin Tae-yong.

"Kalian ini, kan, pemain timnas. Apa tidak malu dengan predikat ini?" ujar mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved