Virus Corona ada di Indonesia

Penjualan Tisu Basah Meningkat Terkait Virus Corona: Ternyata Cuma Bersihkan Bagian Ini

Pemerintah menyatakan bahwa metode mengganti masker dengan tisu basah tidak benar.

Penulis: Erik Sinaga | Editor: Erik Sinaga
istimewa/akun instagram @dkijakarta
Pemprov DKI Jakarta gelar Operasi Pasar Masker 

TRIBUNJAKARTA.COM- Beredar informasi di media sosial bahwa tisu basah dapat digunakan sebagai pengganti masker.

Dalam video yang beredar luas di Facebook hingga YouTube dan disaksikan ribuan pengguna itu, seorang perempuan memperagakan cara menyulap tisu basah menjadi masker.

Perempuan berbaju hijau itu bahkan menyarankan agar tisu basah didobel.

Di tengah ramai isu virus corona dan borong-memborong masker, video berdurasi sekitar 1 menit ini berpotensi mengelabui publik.

Pemerintah menyatakan bahwa metode mengganti masker dengan tisu basah tidak benar.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam Rekapitulasi Laporan Hoaks bertanggal 3 Maret 2020 mengategorikan video itu sebagai hoaks.

"Informasi tersebut dibantah oleh Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Biro Komunikasi Kemenkes RI Busroni," tulis Kemkominfo dalam laporan yang diterima Kompas.com.

"Ia mengatakan bahwa penggunaan tisu basah untuk mencegah penyebaran virus corona adalah keliru,".

Menurut Busroni, penggunaaan tisu basah justru akan mempermudah partikel-partikel di udara menempel pada bagian kulit yang dengan tidak sengaja bisa terhirup.

"Faktanya, tisu basah yang memiliki kandungan alkohol hanya berfungsi membersihkan area pada kulit yang rentan terkontaminasi," tulis Kemkominfo.

Penjualan tisu basah di Depok meningkat

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Shutterstock via Kompas)

Manajer Ramayana Department Store Depok, Jawa Barat, Zainal Arifin mengungkapkan bahwa pihaknya mencatat lonjakan penjualan tisu basah sejak 3 hari belakangan.

Zainal menduga, kenaikan ini imbas ludesnya persediaan masker operasi yang laris manis setelah dua warga Depok diumumkan positif virus corona.

"Mungkin mereka beranggapan bahwa antisipasi di saat masker tidak ada. Kan ada di YouTube, alternatif pakai tisu basah, walaupun saya juga tidak mengerti itu betul apa tidak," jelas Zainal ditemui Kompas.com pada Kamis (5/3/2020).

"Hampir jadinya tisu basah juga ikutan laku. Akhirnya tisu basah juga ikut ada lonjakan, kenaikan penjualan," ia menambahkan.

Keliru info tisu basah sebagai pengganti masker

Sebagai informasi, kabar bahwa tisu basah dapat dipakai sebagai pengganti masker dikonfirmasi keliru oleh pemerintah.

Hal itu disampaikan Busroni, Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Biro Komunikasi Kemenkes melalui siaran pers Kemkominfo tentang rekapitulasi hoaks soal virus corona.

"Penggunaan tisu basah justru akan mempermudah partikel-partikel di udara menempel pada bagian kulit yang tidak disengaja bisa terhirup," jelas Busroni.

Zainal menuturkan, penjualan tisu basah di Ramayana Depok kini ada di angka 20-30 pak kecil per hari. Padahal, biasanya, angka penjualan hanya sekitar 5-6 pak.

Masih Diobservasi, Pemprov DKI Nyatakan Restoran Amigos Belum Dipastikan Bebas Corona

Wali Kota Tangerang Sebut Revitalisasi Stadion Benteng Dilakukan Tahun Ini

Kelemahan Timnas Kembali Diungkap Shin Tae-yong: Cuma Bisa Main 20 Menit, Singgung Soal Sepatu

"Bisa 4 kali lipat dari biasanya. Nanti coba lah kami kasih tahu, bahwasanya tidak perlu terlalu ekstrem begitu," ujar Zainal.

Selain tisu basah, masker yang kerap digunakan pengendara motor juga jadi sasaran pembeli yang tak kebagian masker operasi.

"Kalau Bapak lihat, ini masker motor sekarang juga tinggal sedikit sudah hampir tidak ada," kata Zainal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Video yang Viral Keliru, Tisu Basah Tak Bisa Jadi Alternatif Pengganti Masker

dan

Penjualan Tisu Basah di Supermarket Depok Meningkat, Padahal Tak Bisa Gantikan Masker

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved