Sopir Dianiaya Majikan di Tangsel

BREAKING NEWS Dianiaya Majikan, Sopir di Tangsel Masih Ketakutan Meski Sudah di Kantor Polisi

Yanuardi tak mampu menahan air matanya saat keluar dari rumah LW, majikannya di sebuah perumahan mewah di Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan, Banten.

TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Yanuardi dan Fitri saat melaporkan kasus penganiayaan terhadap dirinya di Mapolres Tangsel, Serpong, Kamis (5/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Yanuardi tak mampu menahan air matanya saat keluar dari rumah LW, majikannya.

Ia dijemput keluarganya di sebuah perumahan mewah di Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (5/3/2020).

Yanuardi menangis di dalam mobil bersama keluarganya.

Adik Yuniardi juga ikut menangis melihat kondisi abangnya.

"Saya mau keadilan!" teriaknya berkali-kali.

Setelah bertemu keluarganya, mereka bergerak ke Polres Tangsel untuk melaporkan penganiayaan itu.

Yanuardi baru bekerja sebulan di rumah yang terdapat 40 pekerja itu.

Namun merasa tertekan karena dua kali dipukuli majikannya dalam kurun sepanjang Februari 2020.

Kepada awak media, ia menunjukkan luka memar biru di pinggangnya, dan luka di bagian wajahnya.

Pertama kali adalah saat Yanuardi bangun pagi, dan melihat satu dari dua mobil majikannya sudah dipanaskan.

Namun sebenarnya, saat itu seharusnya kedua mobil dipanaskan. Itupun bukan tugas Yuniardi, melainkan tugas seorang sopir lainnya yang menyiapkan mobil.

Karena LW hanya melihat Yanuardi, Yanuardi dipanggil masuk ke dalam dan dipukuli.

"Saya dipanggil bapak dan saya dipukuli bapak di garasi katanya kenapa enggak standby. Sebenarnya sudah ada mandat dari sopir yang satu menyediakan mobil dua, tapi sopir yang satu lagi tidur. Ada saya di situ saya yang kena," ujar Yuniardi di Polres Tangsel.

Pada waktu lain, Yanuardi tengah menyopir mobil bersama anak majikannya dengan mobil yang berbeda.

Mereka juga dikawal voorijder. Saat akan masuk tol, Yanuardi mengetap pembayaran tol, namun saat voorijder masuk, palang pintu tol kembali menutup, dan ia menabraknya.

"Abis kejadian itu saya dipanggil habis kejadian itu. Emang saya sudah ditunggu. Dia minta penjelasan kenapa bisa kepentok. Habis itu saya diajak ke sebelah tangga. Sudah di situ saya dihajar. Pakai tangan kosong di (bagian pala). Saya takut dan saya meringkuk di tembok," ujarnya.

Polisi Gerebek Rumah Warga Ciracas Diduga Timbun Masker dan Alat Kesehatan

Polisi Sebut Keuntungan Pabrik Masker Ilegal di Jakpus Mencapai Rp 4,7 Miliar

Meski sudah di Mapolres Tangsel, Yanuardi masih ketakutan.

"Saya takut, takut," sambil memeluk Fitri, istrinya yang juga bekerja di rumah majikan yang sama di bagian dapur.

Setelah visum, laporan Yanuardi pun diterbitkan pihak Polres Tangsel dengan nomor: TBL/263/K/III/2020/SPKT/Res Tangsel.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved