Remaja Pembunuh Anak Serahkan Diri
Gadis 15 Tahun Pembunuh Bocah di Sawah Besar Diduga Kurang Perhatian Orangtua
"Itu sangat dipastikan kurangnya perhatian kepada perkembangan psikologi anak," kata Arist, saat dihubungi TribunJakarta.com
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, angkat bicara soal NF (15), remaja bunuh bocah berusia lima tahun.
Kejadian itu terjadi pada Kamis (5/7/2020), di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Arist, menduga bahwa NF kurang mendapat perhatian dari orang tuanya.
"Itu sangat dipastikan kurangnya perhatian kepada perkembangan psikologi anak," kata Arist, saat dihubungi TribunJakarta.com, Sabtu sore (7/3/2020).
Hal tersebut tentu menjadi bahan instropeksi diri bagi orang tua.
Peran orang tua harus lebih awas saat mengawasi anak-anaknya.
Begitu juga dengan peran di lingkungan sekitar.
"Itu jadi pelajaran dan momentum untuk mengintropeksi diri, sejauh mana kita sudah mengawasi anak kita masing-masing," kata Arist.
"Bahwa menjaga dan melindungi anak itu harus dilakukan oleh masyarakat sekampung. Saling memperhatikan," sambungnya.
Kini, polisi sedang memproses hukum bagi NF, menggunakan asas praduga tak bersalah.
Menurut Arist, proses hukum itu sebaiknya tetap berjalan.
Namun menggunakan pendekatan hukum yang berbeda dengan pendekatan hukum orang dewasa.
"Penegakkan hukum harus terus berjalan, tetapi pendekatan hukumnya berbeda dengan pendekatan hukum orang dewasa," kata Arist.
Polisi didorong lanjutkan proses hukum