Remaja Pembunuh Anak Serahkan Diri

Gadis 15 Tahun Pembunuh Bocah di Sawah Besar Diduga Kurang Perhatian Orangtua

"Itu sangat dipastikan kurangnya perhatian kepada perkembangan psikologi anak," kata Arist, saat dihubungi TribunJakarta.com

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Bima Putra
Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Indonesia Arist Merdeka Sirait saat ditemui wartawan, Pancoran Mas, Depok, Jumat (8/6/2018) 

Arist melanjutkan, dirinya tak menyangka bahwa anak berusia 15 tahun mampu berpikir dan melakukan hal itu.

"Masih di bawah usia apalagi kan, baru 15 tahun, dia bisa melakukan tindakan-tindakan di luar akal sehat," kata Arist.

Simpan 13 lembar kertas bertuliskan ini

Pembunuh bayi lima tahun hingga tewas, NF (15), menyimpan 13 gambar dan menuliskan beberapa kalimat di dalamnya.

Jumlah total tersebut berdasarkan pantauan TribunJakarta.com bersama Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, seusai konferensi pers, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).

Daru 13 gambar tersebut didominasi dengan gambar wajah perempuan seakan sedang bersedih.

"Total ada tiga belas, nih. Ini gambar dia semua," kata Susatyo, di kantornya.

Dari 13 gambar ini, sambungnya, ada gambar yang menjadi favorit pelaku, tokoh dalam film Slender Man.

"Ini adalah salah satu tokoh favoritnya, (Slender Man), ini kisah tentang film kekerasan dan horor," kata Susatyo.

Ada pula tulusan seperti soal psikotes.

Lalu ada gambar perempuan berambut pendek yang pada bagian tubuhnya terikat tali.

Dalam gambar tersebut ada tulisan keep calm and give me torture.

Susatyo menyatakan, pelaku ini memang mahir menggambar dan berbahasa Inggris.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, saat konferensi pers, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro, saat konferensi pers, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Kalimat berbahasa Inggris ini jika diartikan dalam bahasa Indonesia, yakni 'tetap tenang dan beri aku siksaan'.

"Di sini ada korban terikat, kemudian dimasukkan ke dalam lemari, yang bersangkutan juga pernah menggambar (perempuan diikat tali) dengan kalimat 'keep calm and give me torture'," jelas Susatyo.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved