Babak Baru Cawagub DKI
Sambangi Kantor Gubernur Anies, 2 Cawagub DKI Serahkan Persyaratan Administrasi
Dua cawagub DKI, Ahmad Riza Patria dan Nurmasjah Lubis menyambangi kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dua cawagub DKI, Ahmad Riza Patria dan Nurmasjah Lubis menyambangi kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.
Adapun maksud kedatangan dua sosok yang diusung oleh Gerindra (Riza Patria) dan PKS (Nurmasjah Lubis) ini untuk menyerahkan persyaratan administrasi sebagai calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.
Riza Patria terlebih dahulu menyerahkan surat itu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ia didampingi oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik.
Sedangkan, Nurmasjah Lubis menyusul beberapa jam kemudian dengan didampingi oleh Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi.
Usai bertemu Anies, bang Ancah, sapaan akrab Nurmasjah mengatakan, dirinya menyerahkan sejumlah berkas, seperti ijazah hingga surat keterangan bebas narkoba.
"Berkasnya macam-macam syaratnya, syarat ijazah, Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), syarat pajak, surat utang, surat pengadilan, surat kesehatan, dan surat bebas narkoba," ucapnya, Senin (9/3/2020).
Ia bercerita, saat menyerahkan persyaratan tersebut, Anies sempat berpesan agar pemilihan Wagub dilakukan secara adil dan transparan.
"Ya pokoknya, kita berupaya secara maksimal , win win solution, fairplay," ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.
Saat dihubungi terpisah, Riza Patria mengaku telah menyerahkan seluruh persyaratan administrasi untuk memuluskan langkahnya menuju kursi Wagub DKI.
"Sudah (menyerahkan dokumen syarat menjadi Cawagub DKI), tadi sudah semua dikirim," kata dia.
Dalam dokumen persyaratan administrasi itu, Riza menyebut, dirinya juga turut menyerahkan surat pengundiran diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2019-2024.
"Surat pengunduran diri tadi juga sudah saya serahkan dong," tuturnya.
Setelah dua kandidat Cawagub DKI ini menyerahkan persyarakat administasi kepada Gubernur Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini bakal langsung mengirimkan dokumen itu kepada pimpinan DPRD.
Pemilihan Wagub DKI sendiri nantinya akan dilalukan dalam paripurna yang menurut rencana bakal digelar pada akhir Maret 2020 mendatang.
Adu Gagasan 2 Cawagub DKI Jakarta

Dua calon wakil gubernur DKI Jakarta telah beradu gagasan di acara 'Ngobrol Bareng Cawagub' di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).
Dua cawagub tersebut di antaranya Ahmad Riza Patria (dari Gerindra) dan Nurmansjah Lubis (dari PKS).
Mereka beradu gagasan pada acara yang selenggarakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Nurmansjah mengatakan, menjadi wakil gubernur DKI Jakarta tiada pelajarannya.
Saat menjabat, lanjutnya, harus siap kerja.
"Jadi wakil gubernur tidak ada belajar-belajar. Harus sudah ready (siap) kerja. Kalau belajar, di DPR pusat saja," kata Nurmansjah.
Ketika satu dari dua cawagub tersebut resmi mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tidak bisa leyeh-leyeh.
"Harus siap kerja hari itu. Tidak bisa slengean. Kalau bisa langsung bedah tuh APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah)," ujar Nurmansjah.
"Jadi cawagub, kita tidak bisa leha-lega lagi," sambungnya.
Cawagub DKI dari Gerindra Salahkan Warga Jakarta yang Punya Vila
Calon wakil gubernur (cawagub) dari Gerindra, Ahmad Riza Patria dihadirkan pada acara 'Ngobrol Bareng Cawagub'.
Acara tersebut diadakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).
Pada acara itu, soal banjir di Jakarta dijadikan sebagai tema pokok acara tersebut.
Riza mengatakan, persoalan banjir di Jakarta satu di antaranya disebabkan warga Jakarta yang memiliki vila di Bogor, Jawa Barat.
"Sebagian penyebab banjir di Jakarta ini disebabkan orang Jakarta banyak punya vila," kata Riza.
Menurut Riza, lahan yang dijadikan vila tersebut sebaiknya dialihfungsikan sebagai hutan.
"Sebaiknya kawasan Ciawi, Bogor, dan sekitarnya harus dijadikan hutan lebat," ucap Riza.
Selain itu, menurut Riza, Ibu Kota Jakarta masih kurang memiliki ruang terbuka hijau (RTH).
"Ruang buka terhijau kita kurang besar. Beberapa proposal dan biopori, resapan dan peliharanya juga kurang," ujar Riza.
Riza melanjutkan, permukaan tanah di Jakarta juga rendah.
"Jakarta ini kan posisinya rendah. Makanya kalau intensitas hujan tinggi bisa banjir," kata Riza.
Karena itu, dia menegaskan bakal memperluas RTH di Jakarta jika terpilih menjadi wagub DKI, pada 23 Maret mendatang.
"Harus memperluas ruang terbuka hijau, ada solusi parit, membuat talang dan tanggul," kata Riza.
"Juga harus mempercepat aliran sungai ke laut. Harus bersinergi dengan pihak lain juga soal menangangi banjir," lanjutnya.
Begitu juga peran serta masyarakat agar tak membuang sampah sembarangan.
Undur Diri dari DPR
Calon wakil gubernur DKI Jakarta dari Gerindra, Ahmad Riza Patria, mengatakan telah mengirim surat pengunduran diri dari kursi DPR RI.
Dalam waktu dekat, kata dia, pihak Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini akan mengeluarkan surat izin pengunduran dirinya.
"Saya sudah mengajukan surat pengunduran diri," kata Riza, pada acara 'Ngobrol Bareng Cawagub DKI' di Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).
"Pada waktu dekat, pimpinan DPR RI akan keluarkan surat itu," lanjutnya.
Selain itu, Riza juga mengatakan bakal mengirimkan surat kelengkapan perihal administrasi sebagai cawagub DKI, pada Senin mendatang.
Kelengkapan administrasi tersebut, sambungnya, akan langsung diterima Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Acara penyerahan kelengkapan administrasi itu rencananya dilakukan pada pukul 07.30 WIB.
"Saya telah menyiapkan kelengkapan administrasi dan Senin mendatang, pukul 07.30 WIB, akan diserahkan dan diterima Gubernur Anies Baswedan," jelasnya.
Sementara, Riza tak mengatakan detail kapan waktu pengiriman surat pengunduran dirinya dari kursi DPR RI.
"Sudah beberapa hari yang lalu," ujar Riza.
Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, pemilihan cawagub DKI ini akan diselenggarakan pada Senin, 23 Maret 2020.
Riza akan bertanding merebut kursi wagub DKI dengan Nurmansjah Lubis dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Nurmansjah Lubis Sebut Cocok dengan Kepemimpinan Ahok
Dua calon wakil gubernur DKI Jakarta telah beradu gagasan di acara 'Ngobrol Bareng Cawagub' di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).
Dua cawagub tersebut di antaranya Ahmad Riza Patria (dari Gerindra) dan Nurmansjah Lubis (dari PKS).
Mereka beradu gagasan pada acara yang selenggarakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Di sela debat, Nurmansjah Lubis sempat mengatakan cocok dengan kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Sebabnya, dia pernah bekerja sama dengan mantan Gubernur DKI tersebut.
"Saya cocok dengan kepemimpinan bang Ahok tuh. Memang kami pernah kerja bareng sama dia kan," ujar Nurmansjah.
"Meskipun Lubis PKS, pernah kerja sama dengan bang Ahok," lanjutnya.
Menurutnya, sikap Ahok saat memimpin kota Jakarta dinilai tegas.
Jika dirinya terpilih sebagai wakil gubernur DKI, Nurmansjah berkata akan tegas seperti Ahok.
"Jadi memang harus sedemikan fight. Kami usahakan jangan ada aibon-aibon lagi,” pungkas Nurmansjah.
Rela Buang-buang Uang untuk Penanganan Banjir di Jakarta

Calon wakil gubernur DKI Jakarta dari PKS, Nurmansjah Lubis, menyebut akan buang-buang uang demi pendanaan penanganan banjir.
Hal itu dikatakannya jika resmi terpilih sebagai pendamping Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Dia menyatakan, dana penanganan banjir dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang saat ini Rp1,5 triliun, masih kurang.
"Duit kita buang buat pengendalian banjir, sekarang sedikit, cuma Rp 1,5 triliun pengendalian banjir, ya tidak cukup,” kata dia, pada acara 'Ngobrol Bareng Cawagub DKI, di Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020).
Daripada di-bully warga DKI, lanjutnya, mending fokus menggelontorkan banyak uang untuk penanganan banjir.
"Harus fokus, daripada di-bully, banyakin saja duitnya untuk pengendalian banjir,” ucapnya.
Menurut dia, persoalan banjir merupakan hal penting yang wajib disudahi di Jakarta.
"Jakarta kota besar, terdiri dari tiga persoalan; banjir, macet, dan sampah dimana-mana," jelasnya.
"Mau tidak mau, politik anggaran harus berpihak ketiga hal itu,” lanjut dia.
Dia mencontohkan, pihaknya akan menambahkan Rp 1 triliun dan dibagi-bagi per suku dinas di DKI Jakarta.
Artinya, sambung dia, tiap suku dinas tersebut mendapat sekira Rp 150 miliar untuk menangani banjir.
• Produksi Tembakau Sintetis, Dua Mahasiswa Belajar Meracik dari Youtube
• Kisah Hidup Mirwan Baihakii Berawal Jadi Aktivis Kini Pebisnis Go Internasional
Dana tersebut sebaiknya dikelola secara baik dan benar.
“Satu triliun setiap suku dinas. Misal di Jakarta Pusat Rp 150 miliar, Jakarta Timur Rp 150 miliar," ucap dia.
Sementara itu, Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Victor juga hadir dalam acara tersebut.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, terdapat sejumlah tema yang dibahas.
Di antaranya soal banjir, ketersediaan air bersih, politik anggaran, intoleransi, sosial, dan hal lain perihal masalah di Ibu Kota Jakarta.
"Diskusi diharapkan dapat menjadi barometer untuk diduplikasi partai politik lain," kata Michael Victor.
"Terutama partai pengusung calon wagub, dalam memberi kesempatan pada publik untuk tahu benar rekam jejak calon pemimpin nomor dua di Jakarta," sambungnya.