Virus Corona di Indonesia

Harap Masyarakat Tak Panik Soal Corona, Yusuf Mansur Ingat Kejadian di Arab: Tuhan Kita Bukan Virus

Ustaz Yusuf Mansur berharap masyarakat Indonesia tak panik menghadapi virus corona.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
Kompas.com
Harap Masyarakat Tak Panik Soal Corona, Yusuf Mansur Ingat Kejadian di Arab: Tuhan Kita Bukan Virus 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ustaz Yusuf Mansur berharap masyarakat Indonesia tak panik menghadapi virus corona.

Hal itu diungkapkannya ketika diwawancarai pewarta, Jumat (13/3/2020).

Pria berusia 43 tahun ini juga menyebut tak perlu khawatir kehilangan rezeki di tengah maraknya virus corona.

"Tuhan kita bukan virus," ucapnya dilansir dari YouTube Beepdo.

Sebagaimana diketahui, sudah 69 orang di Indonesia positif corona per Jumat (13/3/2020).

Bahkan dua pasien di antaranya berumur 2 dan 3 tahun.

Hal ini diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan pada Jumat sore.

"Data yang saya berikan adalah hasil tracing yang dilaksanakan sejak dua hari lalu (pada 11 Maret 2020), sejak kami rilis 34 (kasus), sampai tadi siang,'' ujar Achmad Yurianto dikutip dari Kompas.com.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Shutterstock via Kompas)

Adapun, dari 69 kasus positif Covid-19, saat ini empat orang sudah meninggal dunia.

Virus corona yang sudah menjadi pandemi di dunia ini bahkan berimbas pada kondisi ekonomi.

Misalnya di restoran dan hotel yang mulai merasakan dampak penurunan pelanggan karena lebih memilih tak bepergian ke tempat ramai.

Tak hanya itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan mengumumkan bakal menutup seluruh tempat wisata dan hiburan milik Pemprov DKI selama dua pekan.

Pulang dari Ladang, Petani Ini Kunci Pintu dan Lakukan Hal Tak Senonoh Kepada Putri Tiri

Penutupan tempat hiburan ini dilakukan untuk membatasi kegiatan di luar ruangan.

Menanggapi hal tersebut, Ustaz Yusuf Mansur berharap masyarakat tak perlu khawatir namun tetap waspada.

"Tuhan kita bukan virus, yang bisa datengin rezeki sama engga bukan virus tapi Allah SWT,"

"Yang bisa bikin kebuka sama mampet juga bukan virus, tapi Allah SWT," ucapnya.

Merasa Bersyukur Kenal Raffi Ahmad, Siwon Ungkap Rasa Kagumnya Kepada Sosok Suami Nagita Slavina

Ia lantas menceritakan pengalamannya kala beribadah ke Tanah Suci dan bertemu dengan supir taxi.

"Suatu saat saya pergi ke tanah suci, kemudian saya naik taxi,"

"Begitu saya naik taxi saya tanya supir taxi di Arab, 'Pak, nanti kalau ada kereta api dari Makkah, Jeddah, Madinah, bapak gak bisa punya rezeki lagi dong?',

Ustaz Yusuf Mansur soal virus corona.
Ustaz Yusuf Mansur soal virus corona. (YouTube/ Beepdo)

"Enggak, Rabbi Allah, Tuhan saya Allah bukan kereta dan taxi," cerita sang ustaz.

Meski begitu, Ustaz Yusuf Mansur menegaskan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan.

"Kita mikir begitu jadi stres kan, mendingan kita mikirnya 'Udah insyaallah',"

"Kita cuci tangan, apalagi di islam kita wudhu melulu, insya allah kita cuci tangan mulu deh,"

Kunyit dan Jahe bisa cegah korona? Begini Penjelasannya

Ahli Herbal Universitas Airlangga, DR Aty Widyawaruyanti menjelaskan kabar yang beredar jika rempah-rempah seperti kunyit dan jahe bisa meningkatkan daya tahan tumbuh agar terhindar dari penularan virus corona atau COVID-19.

Kabar itu tersebar di masyarakat hingga membuat kunyit dan jahe laris diserbu.

Akibatnya, harga jahe dan kunyit mengalami kenaikan yang signifikan.

TONTON JUGA:

Berdasarkan laporan TribunJakarta.com, harga temulawak di Pasar Kramat Jati berkisar Rp 25 ribu/kg. Sedangkan kunyit berkisar Rp 12 ribu/kg. Sementara jahe berkisar Rp 45 ribu/kg di Pasar Kramat Jati per Selasa (3/3/2020).

Sementara itu, harga jahe merah di Pasar Jatinegara sudah tembus hingga Rp 70.000/kg dari yang biasanya Rp 50.000/kg.

 Sederet Fakta Penimbun Masker & Cairan Antiseptik di Semarang Ditangkap Polisi, Terancam 5 Tahun Bui

Kenaikan harga jahe dan kunyit akibat hebohnya virus corona ini membuat DR Aty Widyawaruyanti turut angkat suara.

Dilansir TribunJakarta dari kanal YouTube Talkshow Tv One pada Rabu (4/3/2020), DR Aty Widyawaruyanti menuturkan penjelasannya.

Hasil gambar untuk harga kunyit KOMPAS

DR Aty Widyawaruyanti menyatakan, sebenarnya untuk meredam virus setiap orang harus meningkatkan kekebalan tubuh.

"Jadi kalau kita berangkat dari pengobatan tradisional kita, jamu-jamuan mungkin digunakan untuk membantu daya tahan tubuh dari infeksi virus," jelas DR Aty Widyawaruyanti.

 Lihat Tingkah Putra Ardi Bakrie di Ultah Kakak Nia Ramadhani, Theresa Wienathan: Astaga!

DR Aty Widyawaruyanti menilai, pengobatan tradisional seperti menggunakan kunyit, jahe, temulawak bisa bermanfaat baik untuk stimulan tubuh.

Bahkan, DR Aty Widyawaruyanti menuturkan banyak racikan yang bisa dibuat dari bahan rempah-rempah tersebut.

"Ramuan nenek moyang itu banyak. Kalau berkaitan dengan adanya curcuma di sereh itu salah. Yang ada kandungan curcuma itu di jahe, kunyit dan temulawak."

DR Aty Widyawaruyanti
DR Aty Widyawaruyanti (YouTube/Tv One)

"Banyak sekali laporan jurnal yang menyatakan curcuma bisa menghambat virus. Tetapi itu bukan untuk virus corona," tegas DR Aty Widyawaruyanti.

DR Aty Widyawaruyanti menilai, belum ada penelitian tentang pengobatan untuk virus corona hingga saat ini.

 Setahun Pernikahan, Syahrini Buka-bukaan Sisi Lain Reino Barack: Insya Allah Selamanya Seperti Ini

"Selama ini penelitian hanya sampai kultur sel, ukurannya mikro gram dan nano gram. Untuk di manusia, belum ada penelitian yang dilakukan," ujar DR Aty Widyawaruyanti.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved