Virus Corona di Indonesia

Corona Merebak, Najwa Shihab Ungkap Persiapan Tayangan Langsung: Sesuatu yang Tak Bisa Diwakilkan

Di tengah merebaknya virus corona di Indonesia, program Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab pada malam ini akan tetap berlangsung.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
Instagram @najwashihab
Najwa Shihab 

TRIBUNJAKARTA.COM - Di tengah merebaknya virus corona di Indonesia, program Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab pada malam ini akan tetap berlangsung.

Presenter Najwa Shihab menuturkan berbagai persiapan menuju tayangan langsung Mata Najwa yang membahas tentang wabah Virus Corona.

Diketahui, hingga saat ini  ada 172 kasus positif Corona di Indonesia. Jumlah korban meninggal dunia pun dilaporkan bertambah.

Berdasarkan data terbaru COVID-19 dihimpun dari keterangan juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, yang menyampaikan keterangan lewat siaran langsung di akun YouTube BNPB Indonesia, Selasa (17/3) sore, ditambah keterangan dari situs Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan berita mancanegara terkait perkembangan WNI yang terpapar COVID-19 di luar negeri.

Angka positif COVID-19 pada Senin (16/3) adalah 134 kasus.

Angka positif COVID-19 yang diumumkan pada Selasa (17/3) ini menjadi 172 kasus. Berarti ada lonjakan 38 kasus positif COVID-19 dalam sehari.

Merebaknya virus corona  membuat Najwa Shihab melakukan persiapan matang untuk  program acaranya yang tayang langsung pada malam ini. 

TONTON JUGA:

Dilansir TribunJakarta dari kanal YouTube Najwa Shihab padar Rabu (18/3/2020), Najwa Shihab menyatakan, program Mata Najwa akan tetap tayang langsung pada nanti malam di Trans 7.

Fakta-fakta Pegawai Telkom Asal Bekasi Meninggal Positif Corona, Istri dan Anak Ikut Tertular

Kendati demikian, terdapat berbagai persiapan khusus yang dilakukan Najwa Shihab bersama tim.

"Hari ini saya akan ke studio Mata Najwa untuk tayangan langsung. Sesuatu yang tak bisa diwakilkan dan tak bisa dilakukan di rumah aja. Tetapi sudah sejak awal tim Mata Najwa memaksimalkan rambu-rambu social distance," beber Najwa Shihab.

Hasil gambar untuk persiapan tayangan langsung mata najwa

Najwa Shihab menuturkan, rambu-rambu tersebut diantaranya tak adanya penonton yang hadir di studio dan wawancara narasumber melalui teknologi.

"Biasanya minimal 500 penonton di studio tetapi malam ini berlangsung tanpa nonton. Seluruh crew Mata Najwa, Narasi dan Trans 7 akan melewati pemeriksaan seluruh suhu tubuh dan pembagian hand sanitizer," ujar Najwa Shihab.

Bibi Ardiansyah Positif Narkoba, Pengacara Ungkap Mertua Vanessa Angel Tanyakan Ini di Polres

Lebih lanjut, Najwa Shihab memaparkan, berbagai hal tersebut telah dilakukan timnya sejak awal virus corona merebak di Indonesia.

"Malam ini temanya soal penanggulangan virus corona karena status daruratnya ditambah. Kita akan bicara kebijakan apa saja yang diambil Negara dan membandingkan dengan negara lain. Malaysia kemarin telah lockdown."

Hasil gambar untuk persiapan tayangan langsung mata najwa

"Kita akan bahas mungkin kah itu dilakukan dan apa konsekuensinya?" jelas Najwa Shihab.

Najwa Shihab lantas memperlihatkan situasinya saat konferensi call dengan tim untuk tayangan nanti malam.

Ia terlihat mengecek satu per satu persiapan tayangan langsung Mata Najwa demi kelancaran acara.

Anak ke-2 Ardi Bakrie Bereaksi Begini di Ultah Kakak Nia Ramadhani, Theresa Wienathan: Astaga!

Selesai mengecek persiapan tersebut, Najwa Shihab pun mengaku akan bergegas ke studio.

"Itu persiapan terakhir, kita akan ketemu malam ini. Teman-teman nontonnya di rumah aja, saya di studio," beber Najwa Shihab.

Pemerintah Minta WNI yang Pergi ke Luar Negeri Segera Pulang

Warga Negara Indonesia ( WNI) yang berada di luar negeri diharapkan segera kembali ke Tanah Air, menyusul langkah sejumlah negara yang mulai menerapkan kebijakan lockdown pasca wabah Covid-19 kian meluas.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Jakarta, Selasa (17/3/2020).

"Untuk Warga Negara Indonesia yang saat ini sedang bepergian ke luar negeri, diharapkan untuk segera kembali ke Indonesia sebelum mengalami kesulitan penerbangan lebih jauh lagi," katanya dalam keterangan tertulis.

Ia juga mengatakan, pemerintah baru saja mengambil kebijakan tambahan terkait perlintasan orang dari dan menuju Indonesia.

Masyarakat diminta tak berpergian ke luar negeri kecuali untuk kepentingan yang tak bisa ditunda.

Untuk diketahui, berdasarkan data WHO per Selasa (17/3/2020), tercatat jumlah kasus positif mencapai 184,976 kasus yang tersebar di 159 negara.

"Mengingat semakin banyak negara yang sudah terjangkit Covid-19, Pemerintah menghimbau dengan sangat agar warganegara Indonesia membatasi bepergian ke luar negeri kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda," ucap Retno

Retno pun mengimbau agar seluruh WNI yang sedang bepergian ke luar negeri dapat terus mencermati informasi di aplikasi Safe Travel atau menghubungi hotline perwakilan RI terdekat di negara yang sedang dikunjungi.

 

Pembatasan sementara

Lebih jauh, dalam ketentuan baru yang ditetapkan, pemerintah memutuskan kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK), Visa Kunjungan Saat Kedatangan (Visa on Arrival), dan Bebas Visa Diplomatik/Dinas bagi seluruh orang asing dari seluruh negara ditangguhkan selama satu bulan.

"Oleh karena itu, setiap orang asing yang akan berkunjung ke Indonesia diharuskan memiliki visa dari Perwakilan RI sesuai dengan maksud dan tujuan kunjungan. Pada saat pengajuan visa harus melampirkan surat keterangan sehat atau health certificate yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan yang berwenang di masing-masing negara," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga melarang pendatang yang dalam waktu 14 hari mengunjungi Vatikan, Spanyol, Perancis, Jerman, Swiss, dan Inggris masuk maupun transit ke Indonesia.

Enam negara baru tersebut menambah panjang rentetan larangan kunjungan yang telah ditetapkan sebelum ini.

Untuk diketahui, sebelumnya pemerintah telah melarang pendatang yang dalam kurun 14 hari mengunjungi China, Iran, Italia dan dua wilayah di Korea Selatan yaitu Kota Daegu dan Propinsi Gyeongsangbuk-do masuk atau transit ke Indonesia.

"Semua pendatang atau travelers wajib mengisi dan menyerahkan kartu Health Alert Card (Kartu Kewaspadaan Kesehatan) kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan sebelum ketibaan di pintu masuk bandara internasional Indonesia," ucapnya.

"Jika dari riwayat perjalanan menunjukkan bahwa dalam 14 hari terakhir yang bersangkutan pernah berkunjung ke negara-negara tersebut, maka yang bersangkutan dapat ditolak masuk ke Indonesia," imbuh Retno.

Sementara, bagi WNI yang berkunjung ke wilayah negara yang dibatasi, akan dilakukan pemeriksaan tambahan saat tiba di Tanah Air.

Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan gejala awal Covid-19, maka akan dilakukan observasi pada fasilitas pemerintah selama 14 hari.

Sementara, jika tidak ditemukan gejala awal maka sangat dianjurkan yang bersangkutan melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

Untuk diketahui, kebijakan yang bersifat sementara ini mulai berlaku pada Jumat (20/3/2020) pukul 00.00 WIB, dan akan dievaluasi sesuai perkembangan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved