Lihat Sang Ayah Ditusuk di Depan Matanya, Pria di Mempawah Langsung Lakukan Ini hingga Pelaku Kabur

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria berinial AD melihat langsung kejadian mencekam di rumah keluarganya, Selasa (17/3/2020) sekira 22:00 WIB.

Malam itu, ia bersama orangtuanya tengah berada di rumah keluarga di Menpawah.

Namun saat itu, tetiba datang seorang pemuda yang tak lain adalah adik kandungnya ke rumah tersebut.

Pemuda berinisial HR (20) itu datang dan melakukan aksi keji kepada ayah kandung AD.

"Setibanya di rumah keluarga, dia (re, sang adik) tanpa basa-basi langsung menancapkan senjata tajam yang telah dibawanya ke arah ayah," cerita AD dikutip dari TribunPontianak, Kamis (19/3/2020).

HR menusuk ayahnya berinisial RK (61) sebanyak lima kali.

• Aurel Hermansyah Blak-blakan Ungkap Hubungan dengan Atta, Nagita Slavina Tersenyum: Tahun Ini?

Melihat adik kandungnya melakukan hal tersebut, AD tak tinggal diam

Ia langsung menghentikan aksi keji sang adik dengan cara menendangnya.

"Langsung saja saya tendang dia hingga terjatuh, setelah itu dia langsung melarikan diri dan meninggalkan lokasi," kata AD.

Melihat sang ayah yang terluka, AD lantas meminta bantuan keluarga dan warga setempat untuk membawa korban ke rumah sakit.

• Raffi Ahmad Blak-blakan Ungkap Keinginan Nagita Slavina, Rossa Antusias: Entar Aku ke Rumah Ya!

"Kemudian, saya meminta bantuan keluarga dan warga setempat untuk membawa ayah saya ke RSUD Rubini Mempawah agar mendapat pertolongan medis," ucap AD.

Setelah menusuk ayahnya, HR melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Kecewa

Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Gusti M. Taufik Rt 23/04, Kelurahan Terusan, Menpawah Hilir, Kalimantan Barat.

Kapolres Mempawah AKBP Tulus Sinaga menyebut, penusukan yang dilakukan HR ke ayah kandungnya diduga karena kecewa.

"Yang ditusuk itu bapaknya, motifnya dugaan karena kecewa terhadap papahnya yang marahi ibunya," ucap Kapolres.

Ia melanjutkan, antara orangtua pelaku memang sempat ada permasalahan.

• Raffi Ahmad Tetiba Lupa Ini saat Berkunjung ke Rumah Mami Popon, Nagita Slavina Senyum: Keterlaluan

Sebelum kejadian penusukan, orangtua pelaku saat itu tengah cek cok.

"Saat adu mulut tersebut, HR yang juga anak kandung korban tiba-tiba datang," ujar Kapolsek Mempawah Hilir, Iptu Djamaluddin.

HR yang saat itu melihat kedua orangtuanya sedang adu mulut langsung menganiaya ayahnya.

"HR menusuk ayahnya. Korban menderita luka tusuk sebanyak lima kali yakni di bagian leher sebelah kiri, dada sebelah kiri, kepala kiri dan kanan, serta perut sebelah kanan," kata Kapolsek.

Buron

HR melarikan diri setelah menikam sang ayah.

Follow juga:

Polisi sempat mencari keberadaan pelaku hingga akhirnya ditangkap di sebuah warung kopi di Jalan Gajahmada, Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Pelaku diamankan oleh Unit Resmob Ditreskrimum Polda Kalbar, Rabu (18/3/2020) Sore.

Tanpa perlawanan, pelaku menurut saat digelandang oleh polisi.

• Niat Pinjam Uang Malah Jadi Korban Cabul Oknum Guru, 9 Bocah di Kaltim Diminta Lakukan Syarat Ini

"Jadi Tim 2 Resmob Ditreskrimum Polda Kalbar berhasil mangamankan seorang pria berinisial HR (23)," ujar Kabid Humas Polda Kalbar Kombespol Donny Charles Go.

"Penangkapan ini berawal dari analisa Tim tentang keberadaan terduga pelaku ini," jelas Donny.

Polisi mengamankan barang bukti sebilah pisau dan pakaian berlumuran darah yang diduga digunakan pelaku saat menganiaya ayahnya.

Keadaan korban

Setelah kejadian tersebut, korban langsung dibawa warga ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

• Tak Sadar Turuti Ajakan Ibu Kandung untuk Bercinta, Pengakuan Sang Anak: Tahu-tahu Digrebek Polisi

Sementara berdasarkan keterangan polisi Rabu lalu, kondisi korban yang dirawat belum sadarkan diri.

"Untuk korban sampai saat ini terus mendapat perawatan medis dan belum sadarkan diri," ucap Djamaluddin.

Saat ini, terduga pelaku masih berada Mapolda Kalbar sebelum nantinya di serahkan ke Polres Mempawah guna proses hukum lebih lanjut.

Akibat perbuatannya, HR bakal di kenakan pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

(Tribunjakarta/Tribunpontianak)