Salat Jumat Tetap Digelar
Jadi Khatib Salat Jumat di Masjid Al-Azhar, Wakil Ketua MUI Singgung Penyebaran Virus Corona
Dalam khutbahnya, khatib mengatakan mewabahnya virus corona menjadi ujian berat bagi bangsa Indonesia
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Muhyiddin Junaidi menyinggung soal penyebaran virus Corona saat menjadi penceramah atau khatib Salat Jumat di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/3/2020).
Dalam ceramahnya, ia mengatakan mewabahnya virus corona menjadi ujian berat bagi bangsa Indonesia.
"Ketika kita menyongsong bulan Ramadan, kita mendapat ujian yang cukup berat, menyebarnya virus corona," kata Muhyiddin.
"Dari waktu ke waktu, kita disuguhkan pemberitaan tentang penyebaran Covid-19," lanjut dia.
Di tengah situasi ini, ia meminta masyarakat untuk tetap berpikir positif.
Menurut dia, terdapat hikmah dari segala musibah yang terjadi.
"Tentu sebagai orang yang beriman, segala sesuatuhya ditentukan Allah SWT. Kita harus memiliki sikap positif, positif thinking terhadap musibah serta apa saja yang menimpa kita. Karena dibalik musibah itu biasanya ada hikmah," ujarnya.
Selain itu, Muhyiddin juga meminta masyarakat terus berdoa agar wabah virus corona cepat berakhir.
Hari ini, Masjid Agung Al-Azhar memutuskan tetap menggelar Salat Jumat.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, ratusan jemaah masih memenuhi Masjid Agung Al-Azhar.
Bahkan, masih ada jemaah yang terpaksa duduk di teras atau bagian luar masjid.
Selain itu, tidak ada batasan jarak antara jemaah satu dengan jemaah lainnya.
"Ya, hari ini Masjid Agung Al-Azhar tetap melaksanakan ibadah Salat Jumat," ujar Sekretaris Masjid Agung Al-Azhar, Satrio, saat ditemui di lokasi.
Ia mengatakan pihak masjid bukannya tidak mengindahkan imbauan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menunda kegiatan keagamaan di tempat-tempat ibadah.