Kabar Artis

Cegah Penyebaran Virus Corona, Ruben Onsu Berlakukan Ini untuk Para Karyawan: Biar Staminanya Oke

Pasangan selebritis Ruben Onsu dan Sarwendah terus berupaya membuat keluarga dan para karyawannya dalam keadaan sehat.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Erik Sinaga
https://www.instagram.com/ruben_onsu/
Cegah Penyebaran Virus Corona, Ruben Onsu Berlakukan Ini untuk Para Karyawan: Biar Staminanya Oke 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pasangan selebritis Ruben Onsu dan Sarwendah terus berupaya membuat keluarga dan para karyawannya dalam keadaan sehat.

Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 yang tengah mewabah di Indonesia.

Sebelumnya diketahui, virus corona tengah mewabah di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Bahkan data terbaru, pasien positif corona di Indonesia telah mencapai 514 orang.

Kabar itu disampaikan Juru bicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers seperti ditanyakan di Channel Youtube BNPB Indonesia, Minggu (22/3/2020).

"Ada penambahan kasus baru yang kita catat sampai dengan hari ini pukul 12.00. Ada penambahan kasus positif 64 orang," ujar Yurianto.

Sebut Milenial Penular Covid-19 Terbesar, Staf Khusus Milenial Presiden: Work From Home!

"Sehingga totalnya 514 kasus," jelasnya.

Kemudian ada tambahan sembilan orang sembuh.

"Ada juga penambahan kasus yang sudah sembuh dan dibolehkan pulang sebanyak sembilan orang. Sehingga totalnya 29 orang," jelasnya.

Sementara kasus yang meninggal bertambah 10 orang. Dengan begitu sudah 48 orang meninggal dunia akibat COVID-19 di Indonesia.

Nagita Slavina Tersentak Diberi Ini oleh Paula Verhoeven, Raffi Ahmad Tepuk Dada: Gua Kaget Sumpah

Untuk menjaga agar keluarga dan para karyawannya terhindar dari virus tersebut, Ruben Onsu dan Sarwendah memanggil perawat untuk menyuntikkan vitamin.

Vitamin C tersebut disuntikan untuk menjaga daya tahan tubuh tetap sehat.

Dilansir dari YouTube channel The Onsu Family, mulanya Ruben Onsu terlihat disuntikkan vitamin.

Saat vitamin tersebut disuntikan, ia tampaknya merasa sedikit rasa sakit.

Kamarnya Dikunjungi Nikita Mirzani, Verrel Bramasta Panik saat Lihat Ini di Atas Kasur: Yah Malu

Namun hal itu ditahan demi menjaga kesehatan tubuhnya tetap fit.

"Ayo kamukan kerjanya banyak, semangat," ucap Sarwendah menyemangati suami dikutip TribunJakarta.com, Senin (23/3/2020).

Sarwendah mengungkapkan alasannya memutuskan memberikan vitamin kepada semua karyawannya di rumah.

Dikatakan ibu tiga anak ini, agar semua orang di rumahnya memiliki kesehatan yang baik.

Beda Cara Nikita Mirzani & Ruben Onsu Bantu Lawan Corona, Nyai Ngaku Tak Sumbang Uang: Bukan Suudzon

"Jadi walau mereka di rumah aja tapi kita harus tetap jaga kesehatan," ucap Sarwendah.

Beberapa karyawannya tampak terekam kamera saat disuntikkan vitamin C.

Manajer Sarwendah, Mety yang mengaku takut dengan jarum suntikpun harus memberanikan diri melawan rasa takutnya.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Shutterstock)

Melihat sang manajer tampak khawatir, Sarwendah beberapa kali mencoba menenangkan.

"Takut gak Met?" tanya Sarwendah.

"Aku itu paling takut sama suntik mih," ucap Mety.

"Semuanya disuntik vitamin C, semuanya. Biar staminanya oke," kata Ruben Onsu.

Mety akhirnya duduk di kursi bersiap menerima vitamin dari suster.

Dari raut wajahnya, tampak Mety masih menyimpan rasa takut namun terus ditenangkan oleh Sarwendah.

"Terima kasih pak Bensu dan Sarwendah, ini buat kesehatan kita,"

Gubernur DKI Liburkan Kegiatan Sekolah, Ruben Onsu Sebut Akan Awasi Betrand Peto Belajar di Rumah

"Gue gak pernah suntik, kemarin doang pas umrah suntik, sama ini," sambung Mety.

Saat vitamin itu masuk ke tubuh Mety, tampak Mety meringis kesakitan.

"Sabar Met," ujar Ruben Onsu.

Respon Persija Jakarta Terkait Keputusan PSSI Hentikan Liga 1 2020 Sampai Waktu Belum Ditentukan

"Sumpah beneran sakit, beneran" kata Mety.

Meski begitu, semua itu dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh Ruben Onsu, keluarga dan para karyawannya agar tetap sehat.

TONTON SELENGKAPNYA DI SINI:

Gejala baru virus corona, benarkan tiba-tiba tak bisa mencium bau?

Dalam kondisi ini, mereka biasanya tidak memiliki gejala umum Covid-19 seperti demam dan batuk.

Studi ini diungkap oleh ahli rinologi terkemuka di Inggris.

Di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku penciumannya terganggu atau hilang.

Menurut ahli THT di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.

"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.

Dilansir Business Insider, Senin (23/3/2020), para profesor mengatakan bahwa banyak pasien diseluruh dunia yang positif Covid-19 terinfeksi tanpa gejala demam tinggi atau batuk.

Sebagai gantinya, mereka sulit mencium bau dan mengecap rasa.

"Ada sejumlah laporan yang berkembang pesat tentang peningkatan signifikan dalam jumlah pasien Covid-19 yang hanya mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain," kata peneliti dalam sebuah keterangan.

VIDEO Detik-detik Polisi Tutup Paksa Kafe dan Bubarkan Pengunjung : Jangan Mementingkan Keuntungan !

Update Virus Corona di Bogor, Hingga Minggu Malam Total 5 Pasien Positif Covid-19

"Iran telah melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus anosmia. Selain itu, banyak pasien dari AS, Perancis, dan Italia Utara yang juga memiliki pengalaman sama," imbuhnya.

Minimnya gejala atau tanpa gejala yang umum terjadi pada Covid-19 membuat pasien yang mungkin positif tidak memeriksakan diri, dan tidak mengkarantina diri.

Jika ini terjadi, pasien Covid-19 yang tanpa gejala justru berkontribusi besar terhadap penyebaran penyakit.

Orang muda mungkin tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum

Profesor Kumar mengatakan kepada Sky News bahwa pasien berusia muda justru menunjukkan tanda tidak dapat mencium bau atau mengecap rasa.

Mereka tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum seperti demam tinggi atau batuk terus menerus.

"Pada pasien muda, mereka tidak memiliki gejala yang signifikan seperti batuk dan demam. Namun mereka mungkin kehilangan indera penciuman dan pengecapan, yang menunjukkan bahwa virus ini tinggal di hidung," katanya.

Para profesor menyerukan siapa saja yang memiliki gejala kehilangan indra penciuman dan perasa untuk mengisolasi diri selama tujuh hari untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Mendadak Tak Bisa Mencium Bau, Gejala Baru untuk Virus Corona", .
Penulis : Gloria Setyvani Putri
Editor : Gloria Setyvani Putri

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved