Antisipasi Virus Corona di DKI
Cerita PPSU Tetap Bekerja di Tengah Wabah Corona, Jam Kerja Diperpendek Namun Lebih Berdebar
Adzan Subuh belum berkumandang, Rachmat (35) sudah terjaga untuk segera bekerja, meninggalkan istri dan anaknya yang masih terlelap.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI - Adzan Subuh belum berkumandang, Rachmat (35) sudah terjaga untuk segera bekerja, meninggalkan istri dan anaknya yang masih terlelap.
Mengenakan seragam berwarna orange dan topi warna senada, ia berjalan kaki dari rumahnya di sebuah gang Keagungan Dalam menuju kantor kelurahan Keagungan, Tamansari, Jakarta Barat untuk mengambil "peralatan perangnya".
Saat sapu, serokan dan karung sudah di tangan, seperti biasa, ia berjalan ke arah Jalan Gajah Mada.
Kebersihan di wilayah itu menjadi tanggung jawabnya.
Virus corona yang tengah mewabah di ibu kota tak membuat Rachmat berhenti bekerja.
Ia tetap menyapu jalan di kawasan Jalan Gajah Mada, tepatnya mulai dari depan SMA 2 Jakarta hingga Pos Koramil Tamansari.
"Kurang lebih jaraknya satu kilometer," kata Rachmat, anggota PPSU Kelurahan Keagungan saat memperkirakan jarak kerjanya kepada TribunJakarta.com, Selasa (24/3/2020).
Ya, PPSU memang salah satu pekerjaan yang tak mengenal istilah work from home (WFH).
Tanggung jawab mereka begitu besar untuk menjaga kebersihan wilayah di tengah situasi seperti saat ini.
Diakui Rachmat, sejak virus corona mewabah jumlah sampah yang ia temui di jalan berkurang drastis.
Tak banyak sampah berserakan bekas orang berkumpul pada malam harinya, baik di emperan toko maupun di trotoar.
"Biasanya sehari satu gerobak, tapi sekarang setengah gerobak juga kurang," kata Rachmat mengenai jumlah sampah yang diangkutnya.
Lebih Singkat Namun Berdebar
Sejak wabah corona melanda, jam kerja Rachmat diperpendek.